Ubdate Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan, 68 Orang Meninggal Dunia dan 7 Hilang

Dari jumlah tersebut, 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, dan 5 tertimbun.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ABDUL HAQ
Suasana evakuasi korban banjir yang melanda pemukiman warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (22/1/2019).(KOMPAS.com/ABDUL HAQ) 

SERAMBINEWWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) melaporkan bahwa banjir dan longsor di Sulawesi Selatan, telah menyebabkan 68 orang meninggal dunia, dan 7 orang dilaporkan hilang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/1/2019), menyebutkan, selain korban meninggal dan hilang, sebanyak 47 orang mengalami luka dan 6.757 orang mengungsi.

Menurut Sutopo, kerusakan fisik akibat banjir dan longsor meliputi 550 unit rumah.

Dari jumlah tersebut, 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, dan 5 tertimbun.

Kemudian, sebanyak 5.198 unit rumah terendam dan 16,2 kilometer jalan terdampak bencana.

Selain itu, 13.326 hektar sawah, 34 jembatan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 8 fasilitas pemerintah, dan 65 unit sekolah ikut terdampak.

Sutopo mengatakan, penanganan darurat bencana banjir, longsor, dan puting beliung yang melanda wilayah Sulawesi Selatan, masih terus dilakukan hingga saat ini.

Meski banjir sudah surut, ribuan warga masih berada di pengungsian karena kondisi rumah rusak dan penuh lumpur.

"Beberapa warga merasa lebih aman di pengungsian karena trauma dengan banjir dan longsor," kata Sutopo.

Hingga saat ini, tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota yaitu, Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Adapun, daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros, dan Wajo.

Menurut Sutopo, pencarian 7 korban hilang masih dilakukan tim SAR gabungan.

BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.

Sementara itu, pembangunan jembatan darurat balley dilakukan oleh TNI dibantu instansi terkait dan warga.

Pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan, PMI dan NGO.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved