Politisi India Ditahan Setelah Unggah Gambar PM Narendra Modi sebagai Pengemis di Facebook
Seorang politisi India ditahan, pada Sabtu (26/1/2019), setelah kedapatan memposting gambar di Facebook yang dianggap menghina Perdana Menteri.
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI -- Seorang politisi India ditahan, pada Sabtu (26/1/2019), setelah kedapatan memposting gambar di Facebook yang dianggap menghina Perdana Menteri Narendra Modi.
Sathiyaraj Balu, anggota partai pro-Tamil lokal, dituduh telah mengunggah sebuah foto yang direkayasa, menggambarkan sosok PM Modi sebagai pengemis, lengkap dengan mangkuk untuk meminta-minta.
Gambar tersebut diunggah sehari sebelum kunjungan perdana menteri ke negara bagian Tamil Nadu di India selatan.
Atas tindakannya, Balu didakwa memiliki niat untuk menganggu perdamaian dan menciptakan kebencian antar-kelas.
Dia ditahan usai adanya pengaduan resmi yang dibuat oleh anggota lokal dari partai Bharatiya Janata (BJP).
Baca: Perdana Menteri India Serukan Perdamaian di Kashmir
"Kami menerima keluhan terhadapnya (Balu) dan mengambil tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata salah seorang perwira polisi senior di distrik itu, kepada AFP.
Balu kini berada dalam penahanan sambil menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian.
Penangkapan itu menjadi kesekian kalinya yang dilakukan otoritas berwajib India terhadap pihak-pihak yang dianggap menyerang kebijakan maupun ideologi perdana menteri.
Sebelumnya di bulan Desember tahun lalu, seorang reporter televisi ditahan di negara bagian Manipur, barat laut India, setelah dituduh mengunggah postingan yang mengkritik PM Modi dan kepala menteri negara bagian, Biren Singh.
Kishorechandra Wangkhem menyebut Singh telah mempromosikan ideologi Hindu sayap kanan di wilayah itu dan memanggilnya boneka Modi.
Baca: Saatnya Kampus di India dan Aceh Bekerja Sama
Pada bulan September, pejabat media sosial dari Partai Kongres Nasional India, Divya Spandana, juga ditahan usai dituduh melakukan penghasutan.
Dia mengunggah meme yang menampilkan patung Modi dengan plakat bertuliskan "pencuri".
Serangkaian penahanan yang dilakukan otoritas India terhadap pihak-pihak yang dianggap menghina perdana menteri dan pemerintah itu telah berulang kali dikecam karena dianggap mengancam demokrasi di negara itu.
"Telah terjadi tindakan keras yang mengkhawatirkan terhadap kebebasan berbicara dan perbedaan pendapat di India."
Baca: Aceh Ekspor Contoh Barang ke India
"Terhadap slogan, komentar media sosial terhadap para pemimpin yang berkuasa, maupun penangkapan jurnalis dan aktivis yang mengkritik pemerintah," kata Direktur Asia Selatan Human Rights Watch, Meenakshi Ganguly.
"Orang-orang telah dituduh di bawah berbagai undag-undang, termasuk penghasutan dan ancaman terhadap keamanan nasional," tambahnya. (*)