Awasi Penggunaan Bahan Pengawet, Dinkes Pidie Sidak Pedagang Mi di Pasar Sigli
Mi ini jadi salah satu kuliner khas di Aceh ada tumis, goreng dan goreng basah serta rebus (berkuah).
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Nur Nihayati I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pedagang mi kiloan di Pasar Sigli, Pidie, Senin (18/2/2019).
Mi kiloan ini adalah mi diolah dari tepung untuk dijadikan Mi Aceh dijual di warung-warung kedai kopi. Mi ini jadi salah satu kuliner khas di Aceh ada tumis, goreng dan goreng basah serta rebus (berkuah).
Kepala Dinas Kesehatan Pidie, Effendi MKes kepada Serambinews.com di sela-sela sidak tersebut mengatakan, pihaknya belum memvonis terkait pengawet digunakan dalam bahan mi itu demi menjaga usaha dagangan seseorang.
Baca: Bupati Singkil Perintahkan Pemotongan Tunjangan PNS yang tak Ikut Apel Gabungan
Baca: Ditanya Wartawan Buku Apa yang Dibawa Saat Debat Capres, Prabowo Sebut Isinya Soal Kegagalan Negara
Baca: VIDEO - Ratusan Kilogram Ikan dan Cumi Cumi Dimusnahkan di Pelabuhan Lampulo
Meskipun begitu, sebutnya, pedagang ada mengakui menggunakan unsur kimia untuk pengawet, pihak Kadiskes meminta supaya tidak menggunakan lagi. Ganti bahan kimia tersebut dengan telur.
"Kita dalam rangka sosialisasi tentang tidak boleh menggunakan zat kimia. Kita meminta pedagang mengganti bahan kimia dengan telur. Ya harga mi dijual tentu lebih mahal, tapi aman dikonsumsi," ujar Kadiskes Pidie.
Ke depan pihaknya juga akan melakukan hal serupa ke pasar Grong-grong, Pasar Beureuenun. "Kami sosialisasi kan lebih dahulu supaya pedagang jangan pakai zat kimia. Bukan maksud menghentikan usaha pedagang," ujarnya.
Hal ini demi menjaga kesehatan tubuh manusia siapa saja yang suka makan mi. Sebab jika bahan kimia banyak menumpuk dalam tubuh bisa menyebabkan sakit.
"Coba lihat sekarang rumah sakit di Pidie semua penuh. Berbagai penyakit akibat makanan dikonsumi diduga tidak sehat," pesannya. (*)