Bupati Dihadang, Adc Cabut Pistol
Serombongan warga menghadang Bupati Aceh Barat, H Ramli MS di halaman Kantor Camat Arongan Lambalek
* Terjadi di Arongan Lambalek, Aceh Barat
MEULABOH - Serombongan warga menghadang Bupati Aceh Barat, H Ramli MS di halaman Kantor Camat Arongan Lambalek sesaat setelah membuka Musrenbang di kecamatan tersebut, Rabu (20/2). Merespons penghadangan mendadak itu, seorang Adc (aide-de-camp/ajudan) bupati dari unsur polisi berpangkat Aipda sempat mencabut pistol.
Informasi yang dihimpun Serambi, aksi penghadangan oleh massa berjumlah sekitar 30 orang itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB, ketika Bupati Ramli ke luar dari Aula Kantor Camat Arongan Lambalek seusai membuka Musrenbang.
Dihadang secara mendadak, seorang Adc Bupati Ramli dari unsur polisi berpangkat Aipda mengeluarkan pistol yang disebut-sebut sempat mengarahkan ke warga. Selain itu juga dilaporkan terjadi pemukulan terhadap tiga warga oleh oknum polisi berpakaian bebas.
Musrenbang di Kecamatan Arongan Lambalek diikuti seluruh keuchik di kecamatan itu termasuk sejumlah kepala dinas lingkup Pemkab Aceh Barat. Kegiatan itu sendiri dibuka dibuka oleh Bupati Ramli MS.
Menurut keterangan, mengetahui bupati hadir ke kantor camat, massa dari Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek datang untuk menemui sang bupati guna menyampaikan persoalan desa yang kini belum ada penuntasan oleh Pemkab Aceh Barat.
Pascatsunami 2004, warga Arongan terpecah. Sebagian masih menetap di lokasi awal dan sebagian lain numpang di perumahan relokasi dalam wilayah Desa Seuneubok Teungoh berjarak sekitar 10 kilometer dari desa mereka.
Ketika Bupati Ramli ke luar dari Aula Kantor Camat dan bersiap-siap naik ke mobil double cabin BL 1 E untuk kembali ke Meulaboh, tiba-tiba warga yang sudah berada di perkarangan kantor camat, termasuk Pjs Keuchik Arongan langsung menyerbu bupati.
Sempat terjadi adu mulut antara bupati dengan sejumlah perwakilan warga. Dalam kondisi yang semakin tak kondusif itu, tiba-tiba seorang ajudan langsung mengeluarkan pistol mengarahkan ke warga sambil memerintahkan agar menjauh.
Versi lain menyebutkan, ajudan mengeluarkan pistol karena massa semakin mendekat dan sempat terjadi dorong-dorangan sehingga dilakukan antisipasi demi keselamatan bupati. Dalam peristiwa dadakan itu sejumlah warga dilaporkan sempat terkena tonjokan dan tendangan dari sang ajudan.
Mengetahui ada keributan di pekarangan, peserta Musrenbang termasuk dari kepolisian dan TNI langsung berlarian ke luar. Dalam waktu bersamaan bupati langsung menaiki mobil dan secepatnya meninggalkan lokasi tersebut meski sejumlah ibu-ibu berusaha menghadang di depan mobil.
Mendapat laporan insiden tersebut, Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa langsung turun ke Arongan Lambalek yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Meulaboh. Kapolres menemui Camat Arongan Lambalek serta sejumlah aparatur desa mempertanyakan peristiwa tersebut.
“Ya, saya langsung ke Arongan Lambalek untuk mencari tahu tentang peristiwa tersebut. Saya sudah duduk dengan camat dan pihak-pihak lainnya,” kata Kapolres Aceh Barat menjawab Serambi, kemarin.
Menurutnya, terhadap dugaan adanya pemukulan sejumlah warga oleh seorang anggota polisi yang melakukan pengamanan tertutup terhadap bupati masih dilakukan penyelidikan oleh Provos Polres Aceh Barat. “Sejauh ini masih diperiksa saksi pelapor. Nanti akan kita lihat perkembangan dari pemeriksaan. Tentu juga akan diperiksa anggota polisi tersebut,” katanya.
Bobby mengatakan, terkait peristiwa itu pihaknya juga sudah meminta Polsek Arongan Lambalek terus mengawasi sehingga tidak ada lagi persoalan lanjutan.