Prabowo Marahi Panitia Pidato Kebangsaan dan Tolak Nyanyi dengan Nissa Sabyan, Ini Alasannya
Prabowo Subianto menolak dengan halus saat diajak nyanyi salawat atau salawatan bareng Nissa Sabyan.
SERAMBINEWS.COM - Nissa Sabyan ajak Prabowo salawatan di atas panggung dan reaksi Prabowo, Joged dan alasan suara.
Prabowo Subianto dan Nissa Sabyan satu panggung di Bandung.
Prabowo Subianto menolak dengan halus saat diajak nyanyi salawat atau salawatan bareng Nissa Sabyan.
Prabowo Subianto juga marah kepada panitia karena ada nama yang tidak dicantumkan.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto marah kepada panitia 'Pidato Kebangsaan' di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/3/2019).
Prabowo yang juga ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan Republik Indonesia mengaku kecewa lantaran nama adiknya, Hashim Djojohadikusumo, tidak masuk dalam daftar ucapan terima kasih yang diberikan kepadanya sebagai pembuka sambutan.
Baca: Sebuah Pesawat Jatuh di Kolombia Menewaskan 12 Orang, Termasuk Wali Kota dan Keluarganya
Baca: Soal Status Duda Prabowo jika Terpilih Jadi Presiden, Begini Tanggapan Mahfud MD
“Salah besar ini panitianya."
"Enggak siap, enggak ada nama beliau,” kata Prabowo, Jumat siang.
Prabowo menuturkan, Hashim adalah salah satu pejabat penting di Yayasan Pendidikan Kebangsaan Republik Indonesia.
“Beliau adalah Wakil Ketua Pendidkan Kebangsaan dan sebetulnya beliau yang paling banyak dari segi dana,” ujar dia.
Prabowo pun meminta kepada panitia agar nama Hashim di letakan di paling atas daftar ucapan terima kasih.
“Jadi panitia, tolong coba nama beliau di atas"
"Kalau enggak, bisa-bisa dana enggak turun-turun,” ujar Prabowo.
Tolak Ajakan Nissa Sabyan untuk Menyanyikan Lagu Shalawat

Baca: AHY Tulis Tesis Tentang Resolusi Konflik Aceh
Baca: Ceritakan Penganiayaan Anaknya di SUPM Ladong, Keluarga Minta Pihak Sekolah Bertanggung Jawab
Prabowo Subianto juga sempat menunjukkan kegemarannya berjoget dengan menirukan gerak tari wayang saat satu panggung dengan musisi gambus Nissa Sabyan di halaman kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI).