Warga Asal Lhokseumawe Ditemukan Meninggal di Samping Gubuk di Keudah, Banda Aceh

Lokasi korban ditemukan meninggal tepatnya berada di halaman rumah H Abdul Halim alias Ayah Papua.

Penulis: Misran Asri | Editor: Zaenal
KOMPAS.COM
Ilustrasi 

Warga Asal Lhokseumawe Ditemukan Meninggal di Samping Gubuk di Keudah, Banda Aceh

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Warga Gampong Keudah, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Rabu (17/4/2019) malam dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria di samping gubuk di desa tersebut.

Belakangan diketahui mayat tersebut adalah Maun (40), warga asal Lhokseumawe.

Pria yang pernah bekerja sebagai menambal ban itu ditemukan tak bernyawa di samping gubuk yang didiaminya beberapa hari terakhir, tepatnya di Dusun Kenari, Gampong Keudah, Banda Aceh.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, melalui Kapolsek Kutaraja AKP Iskandar S, kepada Serambinews.com, Kamis (18/4/2019) menjelaskan jasad korban Maun, begitu sapaannya, ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB,  di samping gubuk 2x3 meter yang sudah empat hari ini didiami almarhum.

Lokasi korban ditemukan meninggal tepatnya berada di halaman rumah H Abdul Halim alias Ayah Papua, di Dusun Kenari, Gampong Keudah, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.

“Dulu korban sempat bekerja pada H Abdul Halim, sebagai penambal ban. Namun, sudah delapan bulan yang lalu, korban sudah tidak bekerja lagi dan memutuskan pergi. Tapi, beberapa hari lalu, korban terlihat lagi di Gampong Keudah dan memutuskan tinggal di gubuk di depan rumah H Abdul Halim,” kata Iskandar mengutip keterangan saksi.

Baca: Prabowo-Sandi Unggul, Haji Uma Pimpin Peroleh Suara Sementara DPD RI di Aceh Jaya

Baca: Petugas KPPS Pemilu 2019 Meninggal Dunia, Diduga Kelelahan Setelah Bertugas Hingga Subuh

Pada saat kembali dan memutuskan tinggal di gubuk tersebut, lanjut Kapolsek Kutaraja ini, kondisi korban sudah sangat kurus dan sering terlihat batuk-batuk.

Sehingga, besar dugaan korban meninggal, akibat sakit batuk kronis yang dideritanya selama ini.

Hal itu, lanjut Kapolsek Kutaraja ini, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Meski demikian, sebut AKP Iskandar, jasad korban tetap dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, menggunakan mobil ambulance PMI Banda Aceh, untuk divisum.

Menurut AKP Iskandar, korban yang meninggal dalam posisi menyamping (setengah tengkurap), dengan kondisi kaki kanan berlipat, mengenakan celana pendek tanpa baju itu pertama kali diketahui oleh tiga warga setempat, yakni M Sarong (46) seorang disabilitas (tuna wicara), H Abdul Halim alias Ayah Papua (mantan toke korban) dan Yusra, seorang wanita yang sehari-hari berjualan di sana.

“Lalu kabar penemuan mayat itu dilaporkan ke kami, sehingga saya dan personel langsung bergerak menuju ke lokasi dan berkoordinasi dengan Polresta Banda Aceh atas temuan jasad tersebut,” sebutnya.

Baca: Tagar #MisteriHilangnyaSandiagaUno Sempat Ramai, Sandiaga Uno Akhirnya Buka Suara

Baca: Jadi Korban Tabrak Lari, Pedayung Sepeda tak Sadarkan Diri

Hasil pemeriksaan saksi-saksi di lokasi yang mengenal korban, ungkap Kapolsek Kutaraja ini, sekitar pukul 14.30 WIB, hari itu, Yusra, seorang saksi yang ikut menemukan korban Maun pada malam itu sempat memberikan makan siang.

Saksi Yusra, sering menawarkan makan kepada korban, karena Maun diketahui tidak memiliki keluarga atau siapapun di Banda Aceh.

“Keterangan para saksi, selain sudah sangat kurus, korban juga terlihat sering sakit-sakitan, sehingga besar dugaan korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya,” pungkas AKP Iskandar didampingi Kanit Reskrim Polsek Kutaraja, Bripka Samsul.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved