Banyak Penderita Gangguan Jiwa Kambuh Setelah Dirawat, Ini Salah Satu Faktornya
Sejumlah penderita gangguan jiwa di Galus yang sempat dirawat di rumah sakit jiwa Banda Aceh, kambuh setelah dipulangkan ke keluarganya.
Penulis: Rasidan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Sejumlah penderita gangguan jiwa di kabupaten Gayo Lues (Galus) yang sempat dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) Banda Aceh, kambuh setelah dipulangkan ke keluarganya.
Hal itu diungkapkan Asisten I Sekdakab Gayo Lues, M Noh, dalam kegiatan jemput pasien pasung Orang Dengan Gangguan Jiwa (OGDJ) berat yang diselenggarakan Dinkes Galus, Selasa (30/4/2019).
M Noh mengatakan, hal yang sering menyebabkan dan timbulnya gangguan jiwa selama ini, salah satunya faktor ekonomi dan narkoba.
"Untuk mengurangi angka gangguan penderita dan penyakit jiwa tersebut, juga harus dilakukan dengan bimbingan agama, sebagai penangkal untuk menghindari terjadiannya atau gangguan jiwa,"sebutnya.
Sementara itu, sejumlah petugas dari jajaran Puskesmas di Galus menyebutkan, ada beberapa penderita gangguan jiwa di kabupaten itu, tetapi keluarganya enggan membawa pasien berobat ke RSJ Banda Aceh.
"Keluarganya enggan membawanya, karena ada beberapa pasien yang sudah berulang kali dirawat ke RSJ dan sempat sembuh (pulih), namun setelah dipulangkan penyakit pasien kumat lagi. Sehingga harus dipasung dan tidak dibawa lagi ke RSJ," sebut petugas dari Puskesmas itu.
Dikatakan, pasien kambuh ini disebabkan karena tidak rutin minum obat.
Disamping itu, pemberian obat berbeda antara obat yang diberikan pihak rumah sakit jiwa, dengan obat yang dibeli di apotek atau dari dinas kesahatan (puskemas).(*)
Baca: Ditemui Mahasiswa Aceh Terkait Pernyataan Provinsi Garis Keras, Mahfud MD Sebut Nama Muzakir Manaf
Baca: Polisi Telusuri Pemilik Senpi SS1 yang Menyebabkan Warga Indrapuri Meninggal Tertembak
Baca: Ribut Soal Perolehan Suara Pileg 2019, 2 Caleg Partai Perindo Berkelahi dan Saling Lapor Polisi