Ramadhan 1440 H
Ceramah di Masjid Raya Baiturrahman, Daud Pakeh: Jangan Contoh Puasa Ular, tapi Contohlah Puasa Ulat
Sebelum puasa ular makan katak. Setelah puasa makanan ular juga katak. Sebelum puasa perilaku ular adalah melata. Setelah puasa ular tetap melata.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
Ceramah di Masjid Raya Baiturrahman, Daud Pakeh: Jangan Contoh Puasa Ular, tapi Contohlah Puasa Ulat
Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh, Drs HM Daud Pakeh mengajak masyarakat Aceh memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momen meningkatkan keshalihan.
Ajakan itu disampaikan Kanwil Kemenag Aceh ini saat menyampaikan ceramah tarawih di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Sabtu (11/5/2019) bertepatan 6 Ramadhan 1440 H.
"Mari tingkatkan ketakwaan, tebarkan kedamaian, kebaikan, rawat persaudaraan dan jaga kebersamaan," ujar M Daud Pakeh.
Selain meningkatkan kualitas ibadah menuju insan yang bertakwa, Daud Pakeh juga mengajak masyarakat untuk merajut ukhwah dan menjaga persaudaraan.
"Ramadhan adalah momen yang tepat untuk menebarkan kebaikan, kedamaian, menjaga kebersamaan dan persatuan," katanya.
Baca: 5 Keutamaan Besar Memberi Makanan Buka Puasa di Bulan Ramadhan
Baca: Ketika Anak-anak Gaza Berbaris Menerima Paket Berbuka Puasa dari Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Baca: Gadis Cilik Asal Lamno Aceh Jaya Sumbangkan Tabungan Hajinya untuk Rakyat Palestina
Ia menjelaskan bahwa saat berpuasa, sebenarnya manusia juga berlatih untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak dibolehkan oleh agama dan juga sesuatu yang dapat merusak persaudaraan.
Maka selama Ramadhan, satu bulan umat muslim dituntut untuk menjaga lisan dan perbuatan dari sesuatu dilarang dalam agama.
Juga tidak menebar kebohongan atau hoax, fitnah dan adu domba, karena semua umat muslim adalah saudara.
"Puasa melatih untuk menjadi muslim sejati. Seperti Rasulullah bersabda: Seorang muslim adalah orang yang perkataan dan perbuatannya selamat dari menyakiti orang lain. Saat ini ukhwah dan persaudaraan kita kian rapuh, silaturrahmi kian pudar, hoax, kata-kata kotor, fitnah, saling mengejek dan juga persoalan khilafiah telah mampu meretakkan persaudaraan kita," jelas Daud Pakeh.
“Seharusnya momen Ramadhan mampu menurunkan tensi kita, karena puasa mendidik kita untuk bersabar. Allah memerintahkan hamba-Nya yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa supaya melahirkan pribadi yang muttaqin,” lanjut Kakanwil Kemenag Aceh itu.
Baca: Ramadhan Bulan Dilipat Gandakan Pahala, Ini Amalan dan Keutamaannya
Baca: 6 Orang Kakak Beradik Ini Sambut Ramadhan Tanpa Orang Tua: Sang Ibu Meninggal dan Ayah Dipenjara
Baca: Cara Mudah Mengkhatam Alquran di Bulan Ramadhan 1440 H, Ini 7 Keutamaan Baca Al-Quran Bulan Puasa
Menurutnya, jika persaudaraan telah rusak maka persatuan yang menjadi sumber kekuatan akan hilang dan sirna ditelan keangkuhan dan kesombongan yang pada akhirnya hanya akan menyisakan kehancuran dan penyesalan.
“Kalaupun diantara kita ada perbedaan, mari kembali kepada kaidah Nata’awan ‘ala ma ittafaqna wa natasamah fima ikhtalafna. Kita saling tolong menolong pada perkara yang kita sepakati, dan saling toleran pada apa yang kita perselisihkan,” ajak Kakanwil.
Mari belajar puasa dari puasa dua jenis hewan, yaitu puasa ular dan puasa ulat.