Ramadhan 1440 H
Ceramah di Masjid Raya Baiturrahman, Daud Pakeh: Jangan Contoh Puasa Ular, tapi Contohlah Puasa Ulat
Sebelum puasa ular makan katak. Setelah puasa makanan ular juga katak. Sebelum puasa perilaku ular adalah melata. Setelah puasa ular tetap melata.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
“Ular jika ingin panjang umurnya, maka harus ganti kulit dengan cara berpuasa, begitu juga dengan ulat, jika ingin lebih lama umurnya maka ia juga berpuasa, dalam istilah ilmiahnya mengalami metamorfosis,” ujarnya.
Sebelum puasa namanya ular juga ular. Setelah puasa namanya juga ular. Sebelum puasa makanan ular adalah katak. Setelah puasa makanan ular juga katak. Sebelum puasa perilaku ular adalah melata. Setelah puasa ular juga tetap melata.
“Puasa ular berbeda dengan ulat. Sebelum puasa namanya ulat. Setelah puasa namanya menjadi kupu-kupu. Sebelum puasa makanan ulat adalah daun dan merusak tanaman, setelah puasa, makanan ulat sari putik bunga. Sebelum puasa, cara jalan ulat menggeliat. Setelah puasa ulat dapat terbang,” ujar Kakanwil.
Baca: Hukum Gosok Gigi Saat Puasa Ramadhan, Ini Penjelasan Ulama Aceh
Baca: Jam Berapa Batas Sahur, Imsak Atau Azan Subuh? Begini Penjelasan Ulama Aceh
Baca: Setan Dibelenggu Saat Ramadan, Kenapa Maksiat Masih Terjadi? Ulama Ini Singgung Cara Kerja Toke Sabu
“Oleh karena itu, puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin Taqwa, " tegas Daud Pakeh.
Diakhir ceramahnya, Daud Pakeh mengajak jamaah berlomba dalam kebaikan, karena itu merupakan salah satu kunci sukses umat Islam, baik di dunia maupun di akhirat.
Dengan cara berlomba-lomba melakukan kebaikan atau disebut dengan fastabiqul khairat (firman Allah surat al-Baqarah: 148), kita dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
"Semangat kompetisi dalam berbuat kebaikan merupakan energi positif untuk meraih prestasi tinggi dan menjadi yang terbaik di mata Allah," tutup Kakanwil Kemenag Aceh.(*)