Sanggar Pegayon Beri Nuansa Etnik dalam "Tadarus Puisi" KOMPI
Sanggar Pegayon Jakarta beri nuansa etnik dalam "Tadarus Puisi" Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (KOMPI) di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Sanggar Pegayon Beri Nuansa Etnik dalam "Tadarus Puisi" KOMPI
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sanggar Pegayon Jakarta beri nuansa etnik dalam "Tadarus Puisi" Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (KOMPI) di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB. Jassin, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
"Tadarus Puisi" diselenggarakan kerjasama KOMPI dengan PDS HB Jassin, diikuti oleh sejumlah grup musikalisasi puisi dari Jakarta, Cibinong, Bekasi, Bogor.
Hanya Sanggar Pegayon satu-satunya kelompok etnik yang ambil bagian dalam acara yang ditutp dengan acara buka bersama itu.
Pegayon, sanggar seni wadah kreativitas anak-anak muda Gayo Jakarta, menampilkan didong yang dipadukan dengan gerak, musik, dan pembacaan puisi. Ikut mereka dendangkan "Rune Runang" didong karya Item Gamang, yang populer sebagai yel yel dukungan Liga Dangdut Indonesia di Indosiar beberapa waktu lalu. Penampilan Pegayon diperkuat dengan personil Azzam, Ajli, Saiful, dan Mulia.
Baca: Ini Tanggapn Panwaslih Lhokseumawe Terkait Demo Massa yang Minta Capres-Cawapres 01 Didiskualifikasi
Baca: Tulis Status Akan Ada 200 Korban Jiwa Saat People Power 22 Mei 2019, Pegawai Honorer Ditangkap
Baca: Manajemen PT CA Abdya Ajukan Tanggapan Keberatan Kepada Menteri Agraria, Ini Persoalannya
Devie Matahari dari KOMPI menjelaskan kegiatan tersebut sebagai kelanjutan program workshop musikalisasi puisi kerjasama KOMPI dengan PDS. HB Jassin.
"Kita ingin membumikan musikalisasi puisi di kalangan anak muda milenial. Sehingga mereka mencintai sastra, khususnya puisi," kata Devie.
Ketua Harian PDS HB Jassin, Diki Lukman, mempersilakan siswa dan generasi muda memanfaatkan fasilitas PDS HB Jassin. "Di sini rumah kreativitas. Silakan dimanfaatkan fasilitas dan dokumen milik PDS," kata Diki.(*)