Cerita Relawan MRI-ACT Menembus Daerah Terisolir karena Banjir Konawe Utara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI mencatat 42 desa dan 3 kelurahan dari 6 kecamatan terendam banjir setinggi 3 sampai 4 meter.

Editor: Zaenal

Cerita Relawan MRI-ACT Menembus Daerah Terisolir karena Banjir Konawe Utara

SERAMBINEWS.COM, KONAWE UTARA - Banjir besar yang menerjang Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, awal bulan ini, masih menyisakan duka bagi warga setempat.

Dikutip dari Kompas.com, hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya 3 sungai di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara membuat 6 kecamatan terendam banjir.

Hingga Sabtu (15/6/2019), banjir masih merendam beberapa kawasan permukiman penduduk.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI mencatat 42 desa dan 3 kelurahan dari 6 kecamatan terendam banjir setinggi 3 sampai 4 meter.

Total ada 18.765 warga yang terdampak akibat banjir, sebanyak 1.598 kepala keluarga (KK) atau 5.703 jiwa harus mengungsi.

Musibah ini menggugah rasa kemanusiaan banyak pihak.

Salah satunya adalah Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengirimkan relawan dan logistik untuk membantu warga di sana.

Butuh perjuangan berat bagi para relawan MRI dan ACT untuk bisa menembus lokasi yang terisolir.

Baca: Relawan MRI Susuri Sungai Berpenghuni Piton dan Buaya, Berbagi Makanan kepada Yatim di Aceh Singkil

Baca: ACT Aceh Bagikan Alquran Wakaf kepada Anak-anak di Gampong Lambunot Indrapuri

Humas ACT memberitakan, mobil dobel kabin berpenggerak empat roda yang didatangkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Palu kawasan terisolir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, sampai tak bisa bergerak karena terjebak lumpur tebal.

Lumpur yang merendam hingga setengah ban membuat gerak mobil yang sebenarnya memiliki tenaga besar ini menjadi tak leluasa.

Butuh bantuan warga dengan peralatan seadanya untuk membuat mobil ke luar dari lumpur pekat.

Menggunakan balok yang terbawa arus banjir, tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT bersama warga bahu-membahu mengangkat mobil.

Tak ada dongkrak yang mampu mengangkat ban, hanya balok kayu dan tenaga dorong dari warga sekitar yang juga menjadi korban banjir untuk membantu mobil keluar dari lumpur.

Koordinator tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT Kusmayadi mengatakan, mobil dobel kabin ACT yang terjebak lumpur itu hendak menuju Desa Walalindu di Kecamatan Asera, salah satu desa yang terisolir setelah banjir bandang menerjang Konawe Utara pada Sabtu (1/6/2019) lalu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved