Dampak Pertemuan Jokowi Dengan Prabowo, Rupiah Menjadi Paling Terkuat di Asia, Bagaimana Besok?
Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7/2019) nampaknya benar-benar menjadi suplemen bagi rupiah
Dampak Pertemuan Jokowi Dengan Prabowo, Rupiah Menjadi Paling Terkuat di Asia, Bagaimana Besok?
SERAMBINEWS.COM - Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7/2019) nampaknya benar-benar menjadi suplemen bagi rupiah.
Pada hari Senin (15/7/2019) rupiah jadi mata uang paling kuat di Asia.
Padahal pada, Selasa (9/7/2019), rupiah sempat menjadi mata uang terlemah kedua di Asia.
Mengutip Bloomberg pada, Senin (15/7/2019) pukul 11.30 WIB, rupiah di pasar spot ada di level Rp 13.934 per dollar Amerika Serikat (AS) alias menguat 0,52% dibanding penutupan akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.008 per dollar AS.
Kemudian pada pukul 12.15 WIB rupiah ada di level Rp 13.932 per dollar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,54% dibanding akhir pekan lalu.
Baca: Amien Rais Bacakan Surat yang Diterima dari Prabowo Subianto, Ini Isinya
Penguatan rupiah berlanjut hingga menembus level di bawah Rp 13.800-an.
Berdasarkan data Bloomberg Rabu (15/7/2019), pukul 14.30 WIB, rupiah di pasar spot bertengger di level Rp 13.895 per dollar Amerika Serikat (AS).
Mata uang Garuda juga lebih tangguh dibanding sejumlah mata uang negara Asia lain di hadapan USD.
Ringgit Malaysia misalnya menguat 0,12%. Sedangkan dollar Singapura menguat tipis 0,03%.
Sejumlah mata uang Asia lain juga ikut menguat jelang siang ini yakni rupee India, bath Thailand, dan won Korea Selatan. Sedangkan yen Jepang dan dollar Hong Kong melemah di hadapan dollar AS.
Baca: Menikah Tanpa Izin Istri Pertama, Suami dan Istri Kedua Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara
Analis Monex Investindo Faisyal mengungkapkan faktor yang menyebabkan rupiah menguat lebih banyak berasal dari dalam negeri.
Dari faktor domestik, Faisyal mengungkapkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto di akhir pekan lalu memberi dorongan paling besar terhadap penguatan rupiah di pagi ini.
"Paling tidak meredakan ketegangan politik sehingga investor cukup yakin perkembangan ekonomi akan berjalan cukup kondusif juga," ujar Faisyal.
Sependapat, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim juga menyebutkan dampak pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo merupakan yang utama dalam memberi pengaruh terhadap pergerakan rupiah.