Liputan Haji 2012
Suhu di Mekkah 40 Derajat Celcius
Suhu di Mekkah Kamis (18/10) kemarin dilaporkan mencapai 40 derajat Celcius. JCH dianjurkan mengonsumsi buah-buahan
Informasi tentang suhu Kota Mekkah dan situasi di Masjidil Haram itu diperoleh Serambi dari Petugas Haji Kloter 10 dari Aceh Timur, Sabang, dan Tamiang, H Akli Zikrullah kemarin sore.
Ia juga menambahkan, sebagian JCH memilih memasak sendiri untuk kebutuhan makan, di samping ada juga yang membeli nasi prang seharga 3 rial atau sekitar Rp 9.000/bungkus. “Kalau makan di warung, maka JCH harus merogok kocek untuk sekali makan 14 rial atau sekitar Rp 40.000,” kata H Akli.
Petugas haji lainnya juga dari kloter 10, Drs Taufik Abdullah melaporkan bahwa Abdurrahman bin Ahmad Rajim, asal Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, pada Rabu (17/10) sekitar pukul 07.20 WAS dirujuk ke Badan Penyelenggara Haji Indonesia (PHI) karena sesak napas dan batuk. “Mudah-mudahan ia cepat sehat kembali dan dapat bersama-bersama melaksanakan ibadah di Armina,” ujar Taufik.
Kemudian Hardi dari kloter 6 menginformasikan, Manisah binti Khalifah Diah (47) asal Dusun Mawar, Kuta Paya, Kabupaten Nagan Raya, telah sembuh dan bergabung kembali dengan JCH lainnya. Sebelumnya ia dirawat di Rumah Sakit Uhud Madinah selama dua minggu.
 Bimbingan 
Sementara itu, menghadapi puncak haji di Armina, petugas haji memberikan bimbingan manasik untuk JCH Kloter 6 yang berasal dari Bireuen, Nagan Raya, dan Subulussalam. Bimbingan dilaksanakan di mushalla Hotel Burjur Al-Jawal Al-Nur wilayah Mahbas Jin yang dipandu oleh Tgk H Sofyan Mahdi (Abon Arongan). “Seluruh jamaah sangat antusias mengikuti manasik,” ujar Ketua Kloter 6, Drs H Mukhlis.
 Terancam gagal 
Dari Medan dilaporkan, puluhan jamaah calon haji plus asal Medan dan Aceh terancam gagal melaksanakan rukun Islam kelima setelah biro perjalanan yang mereka gunakan tak mampu memberangkatkan mereka ke Mekkah. Padahal, masing-masing jamaah mengaku sudah menyetorkan biaya haji Rp 70 juta hingga Rp 80 juta.
Ketidakjelasan jadwal keberangkatan itu dilampiaskan puluhan JCH itu dengan mengepung kantor Azizi Tour dan Travel di Jalan Sutomo Ujung, Medan Timur, Kamis (18/10). Berdasarkan jadwal yang mereka miliki, seharusnya 78 JCH asal Medan dan Aceh itu sudah diberangkatkan pada Kamis (18/10) melalui Bandara Polonia, Medan sekira pukul 08.15 WIB.
Nyatanya hingga pukul 10.00 WIB, jamaah yang sebagian sudah menunggu di bandara tak mendapat kabar apa pun dari pihak travel. “Kami seperti orang bodoh menunggu di bandara tanpa kepastian.
Seharusnya kami berangkat hari ini,” kata salah satu jamaah, Syahril Tanjung, asal Padanglawas Utara. Para jamaah mendesak pimpinan Azizi Tour dan Travel, Nazla Lubis untuk menemui mereka. Namun, nomor telepon yang diakui karyawan sebagai milik Nazla tidak aktif ketika dihubungi. Sebagian jamaah yang kesal mulai terpancing bertindak kasar. Tindakan itu membuat aparat Polresta Medan yang dikerahkan ke lokasi berinisiatif menutup sementara kantor tersebut.
“Kita ini sifatnya antisipasi, karena memang belum ada konfirmasi dari pimpinan biro perjalanan ini. Jadi, belum diketahui apa kendala yang terjadi,” kata Wakapolresta Medan, AKBP Pranyoto di lokasi kejadian.
Pada tahun sebelumnya, Azizi Travel dan Tour juga sempat bermasalah ketika gagal memberangkatkan calon jamaah umrah yang berasal dari Medan dan Aceh. Bahkan ketika itu, Nazla Lubis sempat diamankan ke Mapolsekta Medan Timur karena dilaporkan atas tuduhan penipuan. (swa/mad/aceh kemenag.go.id)

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											