Nezar Patria Masuk Bursa Kabinet Jokowi
Dua putra Aceh, Nezar Patria dan Ferry Mursyidan Baldan masuk dalam bursa kabinet Jokowi yang ditayangkan dalam akun resmi
* Puan Mengurus Perempuan dan Anak
JAKARTA - Dua putra Aceh, Nezar Patria dan Ferry Mursyidan Baldan masuk dalam bursa kabinet Jokowi yang ditayangkan dalam akun resmi kubu Jokowi-JK di Facebook dengan nama Jokowi Center. Keduanya disebut-sebut akan bersaing dengan Onno W Purbo, pada pos Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Untuk diketahui, Nezar Patria adalah putra Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar. Saat ini, Nezar Patria menjabat sebagai anggota Dewan Pers periode 2013-2016. Sementara Ferry Mursyidan adalah putra Aceh kelahiran Jakarta 16 Juni 1961, dari pasangan Baldan Nyak Oepin Arif dan Syarifah Fatimah. Saat ini Ferry tercatat sebagai politisi Partai Nasdem.
Nama insan pers lain yang masuk bursa kabinet Jokowi-JK adalah Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Agung Adi Prasetyo. Namanya disebut masuk dalam bursa kandidat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) bersama Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, M.T dan Dr. Eko Prasojo.
Sementara nama Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Puan Maharani berada di posisi Menteri Pemberdayaan dan Perempuan dan bersanding dengan nama dua aktivis perempuan yakni Lies Marcoes Natsir, Direktur Rumah Kita Bersama (Rumah Kitab), serta Nani Zulminarni, Koordinator Nasional Perempuan Kepala Keluarga (Pekka).
Presiden terpilih Joko Widodo membenarkan bahwa pihaknya meminta masukan dari masyarakat mengenai siapa yang pantas kabinetnya. Masyarakat dapat memberi masukan lewat FB. “Minta masukan kan enggak apa-apa,” ujar Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/7).
Jokowi tak bersedia menjelaskan nama anggota tim yang ikut menyusun kandidat menteri yang kini ditampilkan di Facebook tersebut. “Sudah enggak perlu tahu,” katanya
Jokowi juga menegaskan bahwa nama-nama yang muncul di Facebook tidak mutlak masuk ke kabinetnya. “Itu untuk minta usulan, bukan yakin (pasti masuk kabinet-red), tapi minta masukan,” katanya.
Jokowi mengaku akan minta saran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menyusun kabinet. “Kami banyak konsultasi, pemerintahan Pak SBY itu seperti apa, di kementerian seperti apa, apa masalah yang dihadapi, dan yang akan datang seperti apa. Termasuk menyiapkan kriteria-kriteria kabinet seperti apa, kriteria orangnya seperti apa,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, ia dan SBY juga mendiskusikan soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Namun, Jokowi menepis spekulasi pembicaraan dengan SBY juga membahas penempatan kader Partai Demokrat di pemerintahan Jokowi-JK. “Ini masalah pemerintahan bukan masalah politik. Bedakan,” tegasnya.
Jokowi mengatakan bahwa konsultasi kepada SBY dilakukan agar peralihan pemerintahan berjalan mulus. “Ini baru siap-siapin, tapi fix-nya habis lebaran,” kata Jokowi.
Dari nama-nama kandidat menteri yang ditampilkan di jejaring sosial tersebut, sedikitnya ada lima nama yang merupakan akademisi di almamater Jokowi yakni Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Di antaranya Dr Pratikno, Dr Satyawan Pudyatmoko, Dr Zainal Arifin Mochtar, dan Dr Sri Adiningsih.
Nezar Patria yang dikonfirmasi Serambi via telepon selular Kamis (24/7) mengakui sudah mendengar kabar namanya masuk dalam bursa calon menteri Jokowi-JK yang dijaring melalui akun resmi kubu Jokowi-JK di Facebook dengan nama Jokowi Center.
“Itu betul nama saya, tapi sejauh ini saya belum pernah dihubungi secara resmi. Mungkin semua nama di situ juga belum pernah dihubungi. Saya tidak tahu bagaimana nama itu bisa masuk (dalam bursa calon menteri). Mungkin mereka (Tim Jokowi Center) punya cara penilaian sendiri, mungkin juga berdasarkan hasil diskusi dengan berbagai kalangan, seperti aktivis, pers, dan politikus,” kata Nezar.
Meski masih berupa penjajakan atau penjaringan, anggota Dewan Pers periode 2013-2016 ini, bersyukur namanya masuk dalam bursa calon menteri Jokowi-JK. “Ini merupakan suatu penghargaan bagi saya. Mungkin mereka punya penilaian sendiri dan ingin menggali potensi anak-anak muda,” ujarnya.