Opini
Pemuda Aceh, Dulu dan Kini
SETIAP 28 Oktober kita memperingati sebagai hari Sumpah Pemuda, di mana kejadian sejarah tersebut menjadi titik awal
Pemuda tangguh akan mengabdikan diri sesuai profesi yang digeluti. Seorang dokter akan melayani pasiennya tanpa pandang bulu, seorang guru akan mencerdaskan anak-anak negeri tanpa mengeluh, seorang polisi dan tentara akan memberikan rasa aman kepada rakyatnya, seorang politisi akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan tidak menjadikan mereka sebagai komoditi. Demikian pula dengan seorang Gubernur atawa Bupati akan memastikan agar rakyatnya tetap bisa tersenyum dan tidak membiarkan mereka “mengikat perut”.
Sudah saatnya pemuda Aceh bangkit dan berdedikasi untuk negeri. Di tangan pemudalah negeri ini dititipkan oleh para indatu. Negeri ini tidak akan bernilai jika pemuda-pemudanya “lalai”. Harapan untuk melakukan perubahan ada di pundak para pemuda. Kita tentu masih ingat bahwa bapak pendiri bangsa, Soekarno pernah berujar: “berilah aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, dan berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Bangkitlah pemuda Aceh!” Wallahul Musta’an.
* Khairil Miswar, Mahasiswa PPs UIN Ar-Raniry, dan Sekjen Jeumpa Mirah. Email: khairilmiswar@yahoo.com
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |