Cerpen
Mayat tak Dikenal
KAMPUNG Lamkutang sedang heboh penemuan sesosok mayat tak dikenal
“Siap, Dan. Kosong lapan tiga belas....”
Sang komandan mencatat nomor kepala kampung di telepon genggamnya. “Halo, ini dengan Kepala Kampung Lamkutang?” sapanya kemudian.
“Benar. Saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu?”
“Saya dari kepolisian Kecamatan Suak Paleh. Bapak sudah tahu tentang mayat yang ditemukan di kampung Bapak?”
“Oh Pak Polisi. Maaf, Pak, apa maksudnya mayat yang di sungai tadi pagi? Saya memang sudah dapat laporan dari ketua pemuda kampung. Tapi, saya belum melihat langsung, Pak.”
“Mayatnya sudah kami tangani. Sekarang ada di kamar mayat kantor kepolisian. Namun, kami kewalahan mengidentifikasi asal muasal si mayat. Di KTP-nya tak ada alamat tempat tinggal. Apa warga Bapak ada yang hilang, mungkin belum lama ini?”
“Oh begitu, Pak? Setahu saya warga kampung kami tak ada yang hilang. Kalau ada yang hilang, pasti kami sudah melapor ke Bapak terlebih dahulu. Mungkin warga kampung tetangga ada Pak.”
“Baik kalau begitu. Terima kasih. Nanti akan kami hubungi kembali jika diperlukan.”
Komandan polisi menutup telepon genggamnya. Sekejap kemudian ia tinggalkan kamar mayat dan kembali ke ruang kerjanya.
Di ruang kerjanya, komandan polisi masih tampak bingung. Ditatapnya kembali KTP milik si mayat. Ia sandarkan tubuh ke kursi. Ia hela napas dalam-dalam. Matanya terus menatap serius ke KTP si mayat.
Tak lama kemudian, seorang sekretaris masuk membawa map. “Ini, Dan, daftar nama dan nomor telepon kepala kampung dalam wilayah Kecamatan Suak Paleh,” ujar sekretaris berjilbab itu.
“Terima kasih,” balas sang komandan.
Ia perhatikan daftar nama kepala kampung yang baru saja diberikan sekretarisnya. Komandan polisi meraih gagang telepon kantor di atas mejanya. Satu per satu kepala kampung dalam wilayah Kecamatan Suak Paleh ia hubungi.
“Halo, kami dari kepolisian. Apa benar ini dengan Kepala Kampung Lamsulet? Warga Bapak ada yang dikabarkan hilang mungkin belum lama ini? Soalnya kami baru saja menemukan sesosok mayat tak dikenal di sungai.”
“Maaf, Pak. Saya belum menerima berita kehilangan dari warga. sepertinya warga kami tak ada yang hilang. Kalau ada yang hilang, pasti kami sudah melapor ke bapak polisi.”