Cerpen

Adam .

KOPI buatanku tak pernah senikmat kopi buatanmu. Kopi buatanmu begitu pas di lidah. Menikmati kopi sambil

Editor: bakri

***

Sebelum bertemu dengan Adamaku tidak lupa untuk membeli bunga. Adam selalu heran melihatku yang suka memberinya bunga.

“Wa, pada umumnya laki-lakilah yang harus memberikan perempuan bunga. Bukan perempuan. Kau aneh.”

“Apa yang aneh? Aku hanya memberimu bunga. Tidak ada salahnya.”

“Tapi, setiap kita bertemu kau selalu memberiku bunga. Kau terlalu romantis,” ujarnya sambil tertawa.

Kira-kira apa yang akan kau katakan nanti ketika aku membawa bunga untukmu lagi? Aku kembali berjalan. Hari masih sangat pagi. Belum banyak lalu lalang kendaraan. Tempat pertemuan kita tidak terlalu jauh lagi. Jantungku sudah berdebar dengan cepat. Tidak sabar untuk menceritakan banyak hal padamu.

Kau tahu, Adam, kucing kita Bunny sudah melahirkan. Anak pertamanya kuberi nama Rahul dan yang kedua kuberi nama Anjali. Rahul dan Anjali adalah tokoh yang paling kita sukai di fim”Kuch Kuch Ho Ta Hai”. Aku ingat sekali saat pertama kali kita menonton film India. Aku berusaha menahan tangisku karena tidak ingin kau melihatku menangis dan menganggapku perempuan cengeng. Saat itu sedang berlangsung adegan ketika Rahul menyatakan cinta kepada  Anjali. Ternyata Rahul bukan menyatakan cintanya ke Anjali melainkan kepada Tina dan ia hanya mempraktekkannya pada Anjali. Anjali yang sudah terlanjur percaya akhirnya patah hati dan berusaha tegar.

Aku berusaha keras agar tidak menangis walau sebenarnya air mataku sudah sangat ingin tumpah. Namun, ketika aku melihatmu, kau sudah berurai air mata.

“Rahul sangat keterlaluan. Bagaimana mungkin ia tidak tahu bahwa Anjali menyukainya?” katamu sambil menangis.

Aku tertegun. Aku heran melihat tingkahmu dan akhirnya tertawa terbahak. Kau begitu lucu, Adam. Bagaimana bisa ibu dan ayahku tidak menyukaimu?

***

Aku sudah hampir sampai ditempat pertemuan kita. Aku semakin berdebar. Sudah sebulan, Adam. Aku benar-benar merindukannmu. Aku melewati beberapa gundukan tanah dengan hati-hati. Berusaha agar tidak menginjak gundukan-gundukan itu. Akhirnya aku sampai. Aku berjongkok di depan sebuah gundukan tanah yang sebulan sekali aku kunjungi.

“Hai Adam? Bagaimana Kabarmu? Kau tahu Bunny Kucing kita sudah punya anak. Anak pertamanya kuberi nama Rahul dan yang kedua kuberi nama Anjali. Mereka lucu sekali.”

Ah, sepertinya hari ini aku akan lambat pulang. Banyak hal yang ingin kuceritakan dalam ziarahku padamu kali ini, Adam.

* Sarah Ys, bergiat di Komunitas Jeuneurob Banda Aceh.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved