Cakrawala
KOBAR-GB Aceh: Aksi Penggembokan Sekolah di Langkahan Inspiratif
Dia juga menambahkan, Kepala Sekolah SMAN 1 Langkahan telah gagal dalam memimpin sekolah tersebut...
Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (KOBAR-GB) Aceh, Sayuti Aulia memuji aksi penggembokan oleh Ketua komite sekolah SMAN 1 Langkahan, Hasan Ismail beberapa hari lalu sebagai aksi inspiratif. Menurutnya, tindakan yang dilakukan komite sekolah itu dapat menjadi cambuk bagi kepala sekolah maupun guru, serta sebagai pelajaran bagi sekolah lainnya.
"Kami salut dan apresiasi dengan aksi itu, semoga ini jadi cambuk buat guru dan kepsek dan menjadi inspirasi bagi sekolah lain," ujar Sayuti.
Dia juga menambahkan, Kepala Sekolah SMAN 1 Langkahan telah gagal dalam memimpin sekolah tersebut, dibuktikan dengan dewan guru yang acapkali melanggar kedisiplinan seperti datang terlambat dan bolos. "Bagi saya, masalahnya terletak pada kepsek, dia tidak mampu memimpin sekolah itu dan seharusnya diganti," tandasnya.
Di edisi Jumat 25 Agustus 2015, Dosi Elfian sebagai host Cakrawala mengundang Waredpel Serambi Indonesia, Nasir Nurdin sebagai narasumber di studio. Sedangkan via telepon, tim mengontak langsung Ketua KOBAR-GB Aceh, Sayuti Aulia.
Nasir Nurdin berpendapat, aksi penggembokan sekolah tersebut merupakan sikap kontroversi yang memiliki dua sisi cara pandang. Di satu sisi, penggembokan sekolah itu menghentikan proses belajar-mengajar dan berdampak buruk bagi siswa.
"Sisi lainnya, tindakan seperti itu bisa sebagai 'shock-therapy' yang baik bagi dunia pendidikan," ujarnya.
Sementara dua orang penelepon Cakrawala Anwar dan Didi menilai, apa yang dilakukan oleh komite sekolah itu dapat berdampak buruk bagi siswa. Bahkan Didi menyebut, dukungan terhadap komite sekolah itu oleh KOBAR-GB merupakan aksi provokatif.
"Yang dikatakan KOBAR-GB itu provokatif. Saya menilai sebaliknya, mudaratnya yang justru lebih besar ketimbang manfaat. Jangan ajarkan siswa perilaku main hakim sendiri!" Tegas Didi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ketua komite sekolah SMA Negeri 1 Langkahan, Hasan Ismail bersama sejumlah warga pada Jumat tanggal 21 Agustus 2015, sekitar pukul 08.30 WIB menggembok pintu pagar sekolah itu, karena sejumlah guru di sekolah tersebut jarang masuk sehingga siswa sering tidak belajar.(*)