Banjir Renggut Dua Nyawa

Banjir yang sedang melanda sejumlah wilayah Aceh sejak dua hari terakhir bukan saja menimbulkan kerusakan

Editor: bakri
Warga membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat banjir bandang di Desa Fajar Harapan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Senin (14/9). Banjir bandang di dataran tinggi Gayo yang disebabkan hujan deras dan luapan sungai tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak dan 149 jiwa mengungsi. ANTARA/Rizky Pinossa 

Di Aceh Utara, proses belajar mengajar di tiga sekolah dalam kecamatan Samudera hingga Senin (14/9) masih terhenti akibat ruangan dan halaman sekolah masih berlumpur akibat banjir yang terjadi Sabtu (12/9). Ketiga sekolah itu masing-masing SDN 1 Samudera, MIN Samudera, dan MTsN Samudera yang berlokasi di Desa Mancang.

Tiga desa di Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Senin (14/9) terendam banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai 50 cm yaitu di Desa Sapek, Pante Kuyun, dan Gunong Meunasah.

“Banjir yang merendam tiga desa tersebut kini dalam pengawasan kita dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk daerah lainnya yang berpotensi banjir,” kata Kepala BPBK Aceh Jaya, Amren Sayuna.

Kawasan lainnya di Aceh Jaya yang juga terendam, meski sebatas membasahi lantai rumah yaitu Desa Alue Pande, Batee Meutudong, Gunong Buloh, Babah Ceupan, dan Gampong Harapan.

Di Kabupaten Nagan Raya, puluhan desa di Kecamatan Darul Makmur dan Tripa Makmur terendam sejak Minggu (13/9) malam. Di Kecamatan Darul Makmur, desa yang terendam antara lain Alue Bateung Brok, Blang Luah, Sumber Bakti, Alue Kuyun, Kuala Seumayam, Sumber Makmur, dengan jumlah warga yang terimbas 21.63 jiwa atau 663 KK.

Sedangkan di Kecamatan Tripa Makmur, banjir menggenangi antara lain Gampong Panton Pange, Ujong Krueng, Mon Dua, Neubok Yee PK, Pasi Keubeudom, Kabu, Drien Tujoh, Lueng Keubeu Jagat, Babah Lueng, dan Kuala Tripa, dengan jumlah warga yang tinggal di kawasan ini sebanyak 2.031 KK atau sekitar 6.355 jiwa.

Dampak banjir Nagan Raya juga menyebabkan ruas jalan provinsi di lintasan Kuala Tuha-Lamie, lumpuh karena genangan setinggi satu meter. Sekretaris BPBD Nagan Raya, M Yusuf Gadeng menambahkan, sejak Senin sore kemarin korban banjir mulai mengungsi namun jumlah pastinya masih dalam pendataan.

Informasi lain yang diterima Serambi dari tim Pemkab Nagan Raya yang turun ke lokasi bencana menyebutkan, sebanyak 246 jiwa (82 KK) di Gampong Krueng Seumayam, hingga Senin sore kemarin masih terkurung banjir.

Kadinsosnakertrans Nagan Raya, Mustafa SSos sebagaimana dikutip tim Humas Pemkab Nagan Raya melaporkan, pihaknya telah menurunkan tim Tagana, TKSK, dan relawan dari BPBD ke kawasan-kawasan yang dikepung banjir, termasuk untuk menyalurkan bantuan kepada korban yang masih terkurung. Tim TNI/Polri juga siaga di lokasi banjir.

Bupati Nagan Raya, Drs HT Zulkarnaini didampingi Kadinsosnakertrans Mustafa, Senin kemarin menyalurkan bantuan untuk korban banjir yang diterima Camat Darul Makmur, Said Saiful Azmi SE di halaman kantor camat setempat.

Bupati berharap agar tenaga sosial dan relawan kemanusiaan dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga bisa menghindari atau meminimalisir jumlah korban, termasuk korban luapan Krueng Seumayam dan Krueng Tripa.

Bantuan darurat yang disalurkan Bupati Nagan Raya meliputi beras 11 ton, mi instan 75 dus, kain sarung 1.000 lembar, baju daster 1.000 lembar, ikan kaleng 40 kotak, minyak makan 95 liter, gula pasir 158 kg, dan kecap manis 240 botol.(riz/nun/jaf/c45/edi/rel)

Halaman 2/2
Tags
banjir
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved