Opini

Tolak RUU Pertembakauan!

MENJADI masyarakat Indonesia memang harus tahan banting. Tidak hanya kabar buruk tentang korupsi, tapi juga rancangan undang-undang (RUU)

Editor: hasyim
SERAMBINEWS.COM/MASRIZAL
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Mayjen TNI Purn Soedarmo menghadiri sidang penyampaian visi misi dan program kerja pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022 di Gedung DPRA, Jumat (28/10/2016). 

Maka tidak heran, hari ini salah satu faktor kenapa banyak yang mengkonsumsi rokok karena di media, iklan rokok lebih besar space-nya dari larangan merokok itu sendiri. Iklan rokok bisa memuat satu halaman penuh, berwarna, bahkan di halaman utama. Sedangkan iklan larangan merokok dari pemerintah hanya kolom kecil yang terletak di pojok surat kabar dan tanpa warna. Jarang yang melirik. Maka jelas, iklan rokok lebih menggoda dari iklan larangan merokok itu sendiri.

Membaca fakta di atas, maka RUU pertembakauan tersebut cenderung hanya akan melindungi industri dan perusahaan rokok. Meningkatkan perekonomian Nasional serta kesejahteraan petani dan buruh hanyalah alibi. Termasuk memberikan tunjangan pendidikan. Bisnis berkedok beasiswa. Seolah peduli pada anak muda, padahal menghancurkan generasi emas bangsa. Semua hasil yang diberikan oleh perusahaan rokok, tidak berbanding lurus dengan kesehatan yang telah dirusaknya. Karena dalam setahun diperkirakan 200 ribu masyarakat Indonesia meregang nyawa karena sakit akibat rokok.

Maka tidak perlu bicara kepedulian pada generasi bangsa, jika membatalkan RUU pertembakauan saja tak kuasa. Sakit yang diakibatkan rokok tidak mempan dengan kartu sehat. Tegaslah! Jangan sampai generasi muda kita mati karena undang-undang. Tolak RUU Pertembakauan!

Asmaul Husna, alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe dan pegiat di Komunitas Panteu Menulis Pasee. Email: hasmaul64@yahoo.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved