Ternyata, Perubahan Iklim Sebabkan Ikan-ikan di Laut Semakin Mengecil

Spesies-spesies ikan yang diperkirakan akan mengecil meliputi tuna, kerapu, haddock, salmon, hiu perontok, hingga kod.

Editor: Yusmadi
Ikan nemo bermain di sarangnya. 

Beberapa ilmuwan lain telah menghubungkan oksigen dengan ukuran ikan yang lebih kecil. Di Laut Utara, misalnya, ikan putih, haddock, haring dan ikan sebelah mengalami penurunan ukuran tubuh yang signifikan di daerah laut dengan sedikit oksigen.

Jeppe Kolding, profesor biologi di University of Bergen di Norwegia yang mempelajari ikan di Afrika mengatakan, teori insang Pauly merupakan satu-satunya yang bisa menjelaskan fenomena penyusutan pada ikan nila Nil, guppy, dan beberapa jenis ikan sarden yang ia temukan di Zambia dan Danau Victoria.

"Teori itu menjelaskan fenomena yang telah saya jumpai di Afrika," katanya.

Namun, hasil studi Pauly dan Cheung di tahun 2013 itu dikritik di beberapa bagian karena terlalu sederhana. Awal tahun ini, sekelompok ahli fisiologi Eropa berpendapat bahwa dasar pemikiran Pauly tentang ukuran insang itu sendiri, cacat.

Dalam jurnal yang sama, Sjannie Lefevre, ahli fisiologi dari University of Oslo di Norwegia bersama rekan-rekannya menerbitkan makalah yang membantah teori insang yang dikemukakan oleh Pauly.

Lefevre mengatakan bahwa insang ikan tentu tumbuh dan berkembang secara linear dengan tubuhnya. "Tidak ada batasan geometris yang menghentikan pertumbuhan insang secepat pertumbuhan tubuh ikan," katanya. 

Dalam laporannya, Lefevre dan rekan-rekannya menekankan, studi di masa depan yang berbasis pada teori Pauly, harus memasukkan faktor-faktor penskalaan tingkat metabolisme dan efek suhu pada metabolisme, yang sesuai dengan nilai terukur, dan harus memperhitungkan variasi interspesifik dalam skala dan efek suhu. 

"Sangat mungkin beberapa ikan akan menjadi lebih kecil di masa depan, tetapi untuk membuat prediksi yang andal, mekanisme yang mendasarinya perlu diidentifikasi dan di bagian lain, tak hanya pada kendala geometris di area permukaan insang," tulis Lefevre dan rekan-rekannya. 

Selanjutnya, untuk memastikan bahwa informasi bermanfaat tersebut disampaikan kepada publik dan pembuat kebijakan tentang kemungkinan dampak perubahan iklim, penting untuk mengingkatkan komunikasi dan keselarasan antara ahli-ahli fisiologi ikan dan ilmuwan-ilmuwan perikanan.

(Lutfi Fauziah. Sumber: National Geographic, Global Change Biology)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved