Aceh Pernah Kaya dan Makmur, Ini Mata Uang Emas pada Masa 5 Sultan Berkuasa
Mata uang emas itu ditemukan dalam sebuah kaleng dengan jumlah 300 keping.
Penulis: Muslim Arsani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Ansari Hasyim | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pada akhir November 2013, publik di Aceh dihebohkan temuan koin emas sebagai mata uang Kerajaan Aceh Darussalam.
Menurut kisah warga pencari tiram yang menemukannya.
Mata uang emas itu ditemukan dalam sebuah kaleng dengan jumlah 300 keping.
Letaknya di sekitar tambak warga dan alur sungai di Gampong Pande, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh.
Penemuan dirham emas ini makin menguatkan fakta sejarah bahwa pada masanya Kerajaan Aceh menggunakan koin emas.
(Baca: Misteri Koin Emas Gampong Pande Terkuak)

Ini sebagai mata uang kerajaan dan punya hubungan kuat dengan beberapa kerajaan masyur di dunia.
Kurator benda kuno, seni dan bersejarah Tgk H Harun Keuchiek Leumik dalam tulisannya "Mata Uang Emas Kerajaan Aceh".
Menyebutkan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 300 keping koin dirham emas tersebut.
Diketahui bahwa berdasarkan tulisan kaligrafi Arab yang tertera pada setiap koinnya.
Ternyata dirham emas yang ditemukan di Gampong Pande itu adalah dirham keluaran pada masa pemerintahan lima orang Sultan yang memerintah Kerajaan Aceh Darussalam sebelum abad ke-16.
(Baca: Koin Emas Gampong Pande Perlu Uji XRD)

Ini diketahui dari nama-nama Sultan yang tertulis pada mata uang emas itu.
Mulai Sultan Salah ad-Din (1530-1537), Sulthan Ala ad-Din Riyat Syah al-Qahar (1537-1571), Sultan Ali Riayat Syah (1571-1579), Sultan Ala ad-Din bin Amad, dan Sultan Ala ud-Din bin Ala ud-Din.