Biksu Ashin Wirathu, Teroris Pembantai Muslim Rohingya, Kenali Enam Fakta Mengejutkan Si Botak Ini

Bahkan, TIME juga menulis Wirathu sebagai 'The Face of Buddhist Terror' atau Wajah Teror Buddha.

Editor: Muhammad Hadi
Biksu Ashin Wirathu 

4. Salah satu penggagas Ma Ba Tha, organisasi ekstrimis Buddha Myanmar bentukan dari gerakan 969

Nelayan mendayung perahunya ditengah rawa yang menjadi perbatasan Myanmar-Banglades, 5 Juni 2015. Lebih dari 700 migran yang ditemukan terkatung di atas kapal nelayan telah didaratkan di Rakhine, Myanmar dan dibawa ke kamp pengungsian sementara.
Nelayan mendayung perahunya ditengah rawa yang menjadi perbatasan Myanmar-Banglades, 5 Juni 2015. Lebih dari 700 migran yang ditemukan terkatung di atas kapal nelayan telah didaratkan di Rakhine, Myanmar dan dibawa ke kamp pengungsian sementara. (AFP PHOTO/YE AUNG THU)

Organisasi Ma Ba Tha resmi didirikan secara resmi didirikan pada sebuah konferensi besar para biksu Buddha di Mandalay.

Misinya: membela Buddhisme Theravada di Burma.

Ma Ba Tha telah terbentuk sebagai tanggapan atas larangan Komite Sangha Maha Nayaka dari lambang '969' untuk kepentingan politik.

Baca: Ini Kata Ulama Aceh Soal Pembantaian Muslim Rohingya

Organisasi ini dipimpin oleh sebuah komite pusat yang terdiri dari 52 anggota, termasuk biarawan sarjana senior dan biksu nasionalis.

Ashin Wirathu adalah anggota Ma Ba Tha yang menonjol dan digambarkan sebagai 'pemimpin kelompok paling ekstrem' kelompok tersebut.

Ma Ba Tha memiliki jaringan yang luas di tingkat negara bagian dan kota di Burma.

5. Bersuka cita ketika mendengar kabar dibunuhnya seorang pengacara dan aktivis muslim, Ko Ni

Ko Ni, pengacara dan aktivis hak asasi manusia yang lantang membantu etnis Rohingya ditembak mati di Bandar Udara Internasional Yangon.

Saat itu, Ko Ni baru saja pulang menghadiri workshop di Indonesia.

Kesedihan menimpa sejumlah pemuka agama Buddha di Myanmar pada pemakaman Ko Ni.

Tapi tidak dengan Wiranthu yang justru gembira mendengar kematian Ko Ni akibat dibunuh.

Baca: Wartawan Dilarang Masuk, Myanmar Usir Muslim Rohingya, Rumah Dibakar Warga Ditembak

Sekelompok pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur setelah melewati perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Jumat (1/9/2017).
Sekelompok pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur setelah melewati perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Jumat (1/9/2017). (ANTARA FOTO/REUTERS/MOHAMMAD PONIR HOSSAIN)

Seperti diberitakan The Irrawady.com, Wirathu berterima kasih kepada sang pembunuh, namun mengucapkan bersimpati kepada keluarga Ko Ni.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved