Rp 1 M untuk Kaji Pesawat
Badan Anggaran (Banggar) DPRA dan Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) yang rapat pada Minggu (24/9) malam
Menurut Muhar, karena ada bantuan dana dari sponsor sebesar Rp 3 miliar, maka alokasi anggaran sebelumnya Rp 11 miliar, dipangkas Rp 8,5 miliar sehingga menjadi Rp 2,5 miliar.
Setelah masalah DIM kedua selesai, kata Muhar, dilanjutkan ke DIM ketiga, yaitu penyediaan anggaran untuk Sail Sabang Rp 7,5 miliar. Anggota Banggar mengkritisinya dan menilai anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan itu terlalu besar. “Sedangkan acaranya kita disetujui,” kata Muhar.
Untuk anggaran itu, lanjut Muhar, Banggar DPRA dan TAPA bersepakat menguranginya Rp 2,5 miliar menjadi Rp 5 miliar.
Selesai DIM ketiga, dibahas pula DIM berikutnya. Antara lain soal tambahan dana untuk pembayaran dana beasiswa bagi mahasiswa Aceh sekolah di luar negeri yang ditempatkan di BPSDM Aceh.
TAPA mengusul tambahan Rp 8 miliar. Anggota DPRA bertanya, pada APBA murni 2017 dialokasikan dana untuk penyaluran beasiswa mahasiswa di BPSDM sekitar Rp 100 miliar, dan baru terealisir 20 persen atau sekitar Rp 20 miliar. Ini artinya masih ada yang belum terealisir Rp 80 miliar. Karena realisasi beasiswa mahasiswa masih rendah, Banggar Dewan mengusulkan tambahan hanya Rp 4 miliar. Usulan Banggar disepakati TAPA.
Sikap kritisi dan koreksi yang dilakukan anggota Banggar Dewan terhadap usulan program baru bersama besaran anggarannya itu, menurut Muhar, bukan karena DPRA tidak setuju dengan usulan baru TAPA, “Tapi kita tidak ingin menjadi tukang stempel usulan TAPA. Kalau usulannya bagus dan rasional, kita akan setujui,” demikian Muharuddin. (her)