Pesan Terakhir Mantan Kajati Aceh Begitu Bermakna Antara Dunia dan Akhirat
Pelantikan kedua pejabat ini dilakukan oleh Jaksa Agung, HM Prasetyo di Kejagung RI pada Senin, 23 Oktober 2017
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Putra kelahiran Bengkalis, Riau ini mengaku dalam bekerja selalu mengamal Quran Surat Ar Rahmaan.
"Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?".
"Kita boleh pandai, hebat, pinter, semua atas kehendak Tuhan. Kita hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan," ucap Raja.
Sebelum menjadi Kajati Aceh, Raja mengatakan pernah menjadi pejabat fungsional di kejaksaan selama sepuluh tahun di Aceh, yaitu dari tahun 1988 hingga 1998.
Diakhir sambutannya, Raja menyampaikan pesan kepada Kajati baru, Chaerul Amir dan pegawai lain agar menjaga dua hal utama.
Baca: Kajati Aceh Ingatkan Jaksa tak Berbuat Hal Ini, Apalagi Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK
"Pesan saya, jaga kantor karena kita penegak hukum. Jaga musala, karena sebagai muslim kita harus selalu dekat dengan Allah," katanya.
Mantan kajari Medan ini mengaku beruntung ditugaskan di Aceh karena selalu bisa shalat lima waktu secara berjamaah.
"Alhamdulillah, selama di Aceh saya selalu sempat shalat berjamaah. Tapi dua minggu di Jakarta, saya sudah banyak tinggal (shalat jamaah). Sebentar-bentar rapat. Inilah hikmah tinggal di Aceh," pungkasnya.(*)