Hari Pahlawan
Saat Sultanah Hendak Pulang ke Aceh, Ia tak Tahu Harus Bermalam Dimana Lagi
Sultanah Putroe adalah ahli waris dari Laksamana Keumalahayati sekaligus sebagai pewaris utama Kesultanan Aceh.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
Ia tidak bersedia bercerita lebih banyak soal aset Kesultanan Aceh itu.
Kesultanan Aceh Darussalam adalah kesultanan yang besar. Pada era yang lain, Kesultanan Aceh pernah menjadi salah satu dari lima kerajaan Islam terbesar di dunia.
Salah seorang sultan termahsyur dan melegenda adalah Sultan Iskandar Muda.
Dalam buku 'Silsilah Raja Islam di Aceh dan Hubungannya dengan dengan raja-raja Islam Nusantara' karangan Pocut Haslinda Syahrul disebutkan, Kesultanan Aceh Darussalam didirikan oleh turunan Linge/Isaq, Gayo, Johansyah atau Merah Johan.
Dialah sultan pertama Kerajaan Aceh Darussalam dengan gelar Sultan Alaidin Johansyah, pada 601-633 H/1203-1235 M.
Namun sumber wikipedia menyebutkan, Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507.
Gubernur Irwandi Yusuf mendengar pertanyaan itu, sempat tercenung sejak, sebelum kemudian dia menjawab dengan nada kelakar, "Yang tersisa ya Lapangan Blang Padang. Atau di sana saja didirikan rumah kediaman bagi ahli waris," Gubernur Irwandi Yusuf melanjutkan.
Tentu saja tak ada yang menjawab. Lapangan Blang Padang sendiri di bawah penguasaan Kodam Iskandar Muda.
(Baca: Laksamana Malahayati Tampil Berhijab dalam Drama Kolosal di Blangpadang)
Pocut Merah Neneng, putri bungsu Bunda Putroe mengusulkan agar Pemerintah Aceh menyediakan bagian dari komplek makam Raja-Raja Aceh Baperis sebagai rumah bagi Sultanah dan keluarga.
Tapi Irwandi menolaknya, dan mengatakan tidak layak.
Sejurus kemudian, Gubernur Irwandi sekonyong-konyong memperoleh ide, mempersilakakan menggunakan salah satu ruangan di Meuligoe Gubernur sebagai tempat bagi keluarga Sultanah.
"Ya itu lebih mudah pengurusannya, karena berada di bawah kendali Gubernur Aceh. Oke, kalau nanti ke Banda Aceh pakai saja ruangan di Meuligoe," kata Irwandi.
Kompleks Meuligoe terdapat beberapa kamar yang selama ini diperuntukkan bagi tamu- tamu Pemerintah Aceh.
Bahkan dulu, pada 2009, kurator Merwan Yusuf pernah diinapkan di tempat itu saat mengurusi pameran dan donasi karya lukis di Museum Smong (Tsunami).