Saksi Gol 'Tangan Tuhan' Maradona, Pernah Wawancara Mike Tyson, Kini Sudah Pergi

Seperti semua orang, ketika itu ia tidak langsung sadar bahwa Maradona telah menceploskan si kulit bulat dengan tangannya.

Editor: Muhammad Hadi
Dok BOLA
Wartawan olahraga senior, Sumohadi Marsis bersama petinju Mike Tyson 

Oleh karena itu, kami juga berbangga, BOLA langsung menduduki peringkat atas tabloid olahraga, berdasarkan oplah penjualan.

Hal ini tentu dikarenakan, sebagai sisipan di Kompas, oplah kami sama dengan koran harian utama Indonesia tersebut.

Setelah empat tahun bersama Kompas, BOLA memutuskan berdiri sendiri, untuk lepas dari induk kami. Sebenarnya, BOLA mendapat tekanan luar biasa dari para petinggi Kompas.

Kami sempat diragukan dan dituduh bunuh diri apabila meninggalkan Kompas.

Namun, dengan dengan semangat ’45, atau semangat bambu runcing, kami tetap memberanikan diri dan terbit pertama kali pada Maret 1988.

Pada awalnya ruang kerja kami masih sangat sederhana, kantor kami yang terletak di Palmerah Selatan sangat sempit walaupun karyawan kami belum banyak.

Perusahaan tabung gas yang beroperasi tepat di sebelah kantor membuat suasana kerja sangat tidak nyaman, terutama saat deadline.

Proses penulisan naskah jaman kami berjalan sangat lamban, karena masih menggunakan mesin tik, yang memakai komputer baru satu-dua orang.

Penulis harus menulis ulang apabila terdapat kesalahan sebelum halaman tersebut diberikan kepada bagian layout yang berada di lantai dua.

Deadline menjadi hari dengan kadar stress luar biasa karena suara-suara keras yang datang dari perusahaan gas tersebut.

Keadaannya ketika itu memang jauh dari ideal, tapi berkat bantuan Tuhan yang membimbing, BOLA bisa melewati masa-masa awal dengan relatif lancar."

Sumohadi Marsis difoto ketika sedang berada di ruang kerja Tabloid BOLA. (Dok. Tabloid BOLA)
Sumohadi Marsis difoto ketika sedang berada di ruang kerja Tabloid BOLA. (Dok. Tabloid BOLA) ()

"Pertengahan 1990-an BOLA dibuat jadi dua edisi mengingat sangat banyak hal yang bisa terjadi dalam seminggu.

Pada awalnya edisi Selasa dibikin berbeda, lebih ke segmen anak muda. Namun, beberapa lama kemudian kami tidak membedakan lagi kedua edisi tersebut.

Namun, cobaan datang. Resesi ekonomi sempat membuat BOLA kelimpungan.

Alhasil, biaya yang membengkak membuat dinas luar negeri ditekan.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved