Kupi Beungoh
Ziarah Makam di Belantara Aceh Besar, Diduga Pusara Pendiri Kota Banda Aceh, Begini Kondisinya
Tidak ada jalan yang bisa ditembus dengan kenderaan, kecuali jalan setapak yang juga sangat sulit dilalui.
Tujuannya adalah ziarah ke sebuah makam, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai tempat Sultan Alaidin Djohan Syah dimakamkan.
Lokasi ini berada di gunung Lamsuseng, gugusan Bukit Barisan. Lebih kurang sekitar 5 kilometer dari Desa Lambirah, Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar.
(Baca: Tak Banyak yang Tahu, Raja Termegah Aceh Sultan Iskandar Muda Mangkat Hari Ini, 381 Tahun Lalu)
Butuh waktu 3 jam untuk sampai di lokasi yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Tidak ada jalan yang bisa ditembus dengan kenderaan, kecuali jalan setapak yang juga sangat sulit dilalui.
Bagi yang tidak membawa bekal juga tidak usah repot, di sepanjang jalan tersedia air yang sudah ditampung oleh warga sekitar, menggunakan bambu yang sudah dibolongin menjadi pipa.

Belum lagi suguhan durian yang diangkut oleh warga untuk dibawa turun dari kebunnya.
Medan yang sulit memaksa kami untuk beristirahat sambil menikmati keindahan alam.
Dari puncak pegunungan ini kita bisa melihat Kota Banda Aceh, Aceh Besar bahkan Kota Sabang.
Beberapa kawan yang ikut berujar, “kalau punya uang kita bisa bangun resort/penginanapan di sini, pemandangannya akan mengalahkan The Lodge Maribaya Bandung.”
Setelah 3 jam perjalanan, barulah kami sampai di lokasi yang oleh masyarakat sekitar diyakini sebagai makam Sultan Alaidin Djohan Syah.
Sultan Alaiddin Djohan Syah (meninggal 1760) adalah sultan kedua puluh empat kesultanan Aceh. Banyak pendapat menyebut, Alaidin Djohan Syah adalah pendiri Kota Banda Aceh.
Mujiburahman, tokoh masyarakat Kecamatan Sukamakmur yang ikut mengantar kami ke lokasi makam menceritakan, dulu, Baharuddin Yahya yang menjabat sebagai wali kota Banda Aceh pada 1983-1993, pernah datang untuk menziarahi makam Sultan Alaidin Johansyah.
Tapi karena medan yang sangat sulit dilewati, akhirnya rombongan tidak berhasil mencapai lokasi.
Kami saja yang masih muda, harus menginap di lokasi pada malam itu, yaitu tepat pada malam tahun baru 1 Januari 2018.
