Luar Biasa! Anak Petani Aceh Raih Cumlaude Program Doktoral Universitas Al-Azhar Mesir
Amri Fatmi menjadi mahasiswa Aceh pertama yang berhasil meraih gelar doktor di bidang akidah dan filsafat di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Penulis: Subur Dani | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Satu lagi mahasiswa asal Aceh berhasil meraih gelar doktor dengan predikat tertinggi 'Summa Cumlaude' pada Jurusan Akidah dan Filsafat, Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Mesir.
Namanya Amri Fatmi Anziz, putra seorang petani yang berasal dari Lueng Putu, Kabuaten Pidie Jaya.
Pada Sabtu (6/1/2018) waktu Mesir, Amri berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Kritik Ulama Al-Azhar Terhadap Pemikiran Materialisme Abad 20”.
Sidang itu berlangsung di Auditorium Abdul Halim Mahmud, Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Mesir.
Gelar doktor resmi disematkan kepada Amri Fatmi, setelah melewati proses persidangan selama tiga jam.
Sidang disertasi ini dipimpin oleh pembimbing utama Prof Dr Ahmad Thalaat Al-Ghannam dan Prof Dr Gamal Saad Mahmud Gum'ah.
Proses persidangan berlangsung lancar dan khidmat. Amri Fatmi berhasil menjawab semua pertanyaan rumit yang diajukan penguji dengan cukup baik.
(Baca: Mahasiswa Aceh di Universitas Al-Azhar Mesir Kembali Raih Predikat Cumlaude)
(Baca: Alumni Al-Azhar Mesir Gelar Pertemuan Internasional di Lombok)
(Baca: Bisakah Aceh Memiliki Dai Sekelas Ustaz Somad? Ini Jawaban Ketua IKAT Aceh)
Disertasi Amri Fatmi yang berjudul asli “Mauqif Ulama Al-Azhar min Al-Fikri Al-Maddi Khilal Al-Qarni Al-'Isyriin Al-Miladi” mendapat apresiasi luar biasa dari penguji sidang, Prof D Ibrahim Abdul Syafi dan Prof Dr Hasan Muharram Al-Huwainy.
Bahkan, Prof Dr Ibrahim Abdul Syafi memuji Amri Fatmi dan tidak mengkritisi apapun dari isi disertasinya.
"Al-Azhar sangat bangga dengan penelitian disertasi ini. Peneliti menggambarkan dengan detail pemikiran ulama Al-Azhar sepanjang abad 20 dalam menghalau materialisme," kata Prof Dr Ibrahim Abdul Syafi.
Prestasi yang cukup membanggakan ini merupakan hasil kerja keras alumnus Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar, setelah melewati penelitian rumit dan panjang terhadap sikap kritis ulama Al-Azhar terhadap pemikiran materialisme.
(Baca: Pernikahan Melalui Media Elektronik, Bolehkah? Simak Desertasi Mahasiswa UIN Ini)
(Baca: Sepeda Motornya Hilang, Mahasiswa Ini Bikin Pengumuman Begini, Sedih Bacanya!)
(Baca: Universitas Amerika di Mesir Cabut Larangan Cadar di Kampus Bagi Para Mahasiswi)
Lahir dari keluarga petani tidak membuat Amri Fatmi menyurutkan niatnya menuntut ilmu di perguruan tinggi tertua di dunia.
Perjuangan dan pengorbanannya selama 14 tahun di Mesir telah mengantarkan Amri Fatmi menjadi mahasiswa Aceh pertama yang berhasil meraih gelar doktor di bidang akidah dan filsafat di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Gelar doktor yang diraih Amri Fatmi menambah daftar mahasiswa Indonesia yang berhasil mengkhatamkan ilmu di Universitas Al-Azhar hingga tahap akhir.
Tak banyak mahasiswa Indonesia yang berhasil meraih gelar doktor di sini, dan Amri Fatmi termasuk mahasiswa gigih dalam menggapai hal yang bagi sebagian mahasiswa dianggap sulit dengan sistem pendidikan Al-Azhar yang keras, kritis dan disiplin.
(Baca: Masjid di Mesir Dibom saat Shalat Jumat, Korban Meninggal Bertambah 235 Orang, Tak Ada Korban WNI)
(Baca: VIDEO: Young and Creative, Yang Muda Yang Berkarya)
(Baca: Bawa Mesir Lolos ke Piala Dunia 2018, Mohamed Salah Justru Tolak Hadiah Villa Mewah, Ini Alasannya)
“Saya mendapatkan motivasi dan kasih sayang dari guru-guru yang mendidik saya sejak sekolah dasar sampai kuliah. Betapapun saya tak juara di kelas dulu tapi tidak ada satu guru pun yang mematahkan semangat," katanya usai sidang.
Amri Fatmi juga sangat bersyukur atas hasil yang diperolehnya hari ini dan berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya, khususnya kepada lembaga LPSDM Aceh yang memberikannya beasiswa penuh selama masa studi.
“Sungguh keinginan menyelesaikan studi ini bisa terlaksana karena dapat beasiswa penuh dari LPSDM Aceh. Program ini sangat berguna bagi mahasiswa Aceh yang menempuh jenjang pendidikan tinggi di belahan dunia,” pungkasnya.(*)