Donald Trump Diduga Pungo, Jika Terbukti Bisa Dilengserkan Dari Jabatan Presiden Amerika Serikat
Namun, ada pula figur Partai Republik yang sependapat bahwa Trump mengalami gangguan jiwa
Dalam bukunya, Wolff menulis kesaksiannya selama mendapat akses ke Gedung Putih.
Saat itu, menurut Wolff, orang-orang di sekitar Trump mulai menyadari bahwa "kondisi kejiwaannya tergelincir".
Baca: Ekses Keputusan Trump Soal Yerusalem, Palestina Panggil Pulang Perwakilannya di AS
Wolff juga mengatakan presiden berusia 71 tahun itu kerap mengulang-ulang kalimat.
Repetisi bisa disebabkan ingatan jangka pendek yang buruk, beserta beberapa faktor lain.
Hal itu juga menjadi pertanda kepikunan yang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mempengaruhi 5% hingga 8% orang-orang berusia 60 tahun ke atas di seluruh dunia.
"Semua orang sangat menyadari laju repetisinya yang meningkat," tulis Wolff.
"Awalnya dia mengulang tiga cerita yang sama kata demi kata dan ungkapan demi ungkapan dalam kurun 30 menit. Kini hal itu dia lakukan dalam 10 menit."
Wolff tidak memberi konteks lain mengenai perilaku Trump yang disebut kerap mengulang kalimat.
Baca: VIDEO: Pendemo Marah, Begini Nasib Foto Donald Trump, Bendera Israel dan Amerika
Trump sendiri telah mengecam buku Wolff, yang dia sebut "palsu" dan "penuh kebohongan".
Dia menekankan bahwa dirinya tidak pernah memberikan Wolff akses ke Gedung Putih.
Senada dengan Trump, sejumlah orang mempertanyakan narasumber dalam buku Wolff.
Mereka bertanya apakah Wolff sendiri yang menyaksikan perilaku Trump. Karena sangsi, mereka menyebut sebagian isinya bersumber dari gosip.
Apakah kondisi kejiwaan Trump sudah pernah dibahas?