Opini

Aceh, Kemiskinan dan Anggaran Melimpah

KALAU kita menuliskan kata ‘APBD’ di mesin pencari Google, maka akan ditemukan sebanyak 9,6 juta

Editor: bakri
serambitv
kemiskinan 

Dengan demikian mereka dapat bekerja tanpa gangguan kesehatan untuk memperoleh pendapatan dan dapat meningkatkannya. Jika mereka sering sakit, walaupun biaya berobat gratis, namun mereka tidak dapat bekerja optimal untuk meningkatkan penghasilan. Sederhananya, masalah kesehatan tidak hanya memerlukan pengobatan/penyembuhannya, justru pencegahannyalah yang lebih penting.

Dengan sarana rumah tangga yang lebih baik, seperti sumber air minum dan air bersih, serta fasilitas MCK yang memadai niscaya kesehatan rumahtangganya lebih terjamin. Program anti kemiskinan sudah saatnya mengkaji hal-hal seperti ini. Kemudian diterapkan dengan mengusung dana, baik APBD maupun (barangkali) dana desa.

Mengefektifkan ADD-ADG
Seperti dikemukakan di awal, ADD-ADG diberikan untuk mendelegasikan otonomi yang lebih besar kepada desa. Namun, harus diakui bahwa keterbatasan sumberdaya di tingkat desa menjadi salah satu hambatan efektifnya pengelolaan dana tersebut. Harian ini juga memberitakan dana desa di beberapa wilayah yang hangus (aceh.tribunnews.com, 4/1/2018). Selayaknya pemerintah daerah dapat membuat sebuah sistem yang dapat digunakan oleh desa/gampong untuk merencanakan, mengelola, hingga membuat pelaporannya.

Sebuah gampong misalnya ingin membangun jalan, mereka tinggal menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan sistem terstandar untuk wilayah tersebut. Sehingga kewajaran penganggaran dapat dipantau. Demikian pula pelaporan akhir serta riwayat suatu desa/gampong dalam menggunakan anggaran selama beberapa periode. Sebuah desa yang berulangkali membangun sesuatu kegiatan yang sama dapat terdeteksi dan dapat dilakukan pemantauan/pemeriksaan dengan segera.

Pemerintah daerah juga perlu mengidentifikasi berbagai program yang dapat dilakukan dengan pembiayaan dari ADG-ADD yang sejalan dengan program percepatan anti-kemiskinan. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi kegiatan tumpang tindih yang tidak/kurang tepat sasaran. Tentu saja dengan kerja keras dan kerja sama seluruh eleman, baik pemerintah, masyarakat yang peduli, serta masyarakat miskin itu sendiri.

Menghilangkan kemiskinan dari muka bumi merupakan sesuatu yang sangat sulit, namun mengurangi kemiskinan dengan dukungan dana yang cukup memadai, seperti Aceh saat ini, bukanlah hal yang mustahil. Semoga cita-cita masyarakat entaskan diri dari kemiskinan seiring sejalan dengan target program Pemerintah Aceh dalam lima tahun ini.

* Tasdik Ilhamudin, PNS di Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Subulussalam. Email: itasdik@gmail.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved