Jenazah WNI Belum Bisa Dipulangkan dari Australia, Terkendala Tak Ada Biaya
Jenazah Agus (42) belum bisa dipulangkan karena kendala biaya sebesar 8000 dolar (atau setara Rp 80 juta)
Ia mengatakan, dirinya dan keluarga pertama kali mendengar kecelakaan yang dialami almarhum pada 2 Januari sore waktu Indonesia.
(Baca: Curhat Cinta Penelope usai Putuskan Berhijab, Tak Lepas dari Peran Ustaz Abdul Somad)
(Baca: Pengaspalan Jembatan Krueng Tingkeum Tuntas)
Ia membenarkan saat ini pihak keluarga beserta teman-teman Agus di Australia masih berupaya memulangkan jenazah.
Amin lalu menceritakan ihwal kedatangan Agus ke Australia.
“Bapak baru setahun kerja di Australia, di perkebunan. Di sana, tinggal sama teman-temannya. Bapak memang diajak untuk kerja di Australia.”
Ketika ditanya tentang profesi Agus sebelum hijrah ke Australia, Amin menjawab, “Bapak Cuma petani biasa.”
Kepada ABC, ia lalu menceritakan betapa ia dan keluarga bersusah payah untuk membiayai keberangkatan Agus ke Australia.
“Uang untuk berangkat dari hasil pinjam sana-sini. Kira-kira waktu itu butuh sampai 100 juta (rupiah),” ujar Amin.
(Baca: Hormati Putusan MK, KPU Batal Rekrut Tim Seleksi Anggota KIP Aceh)
(Baca: Kisah Bayi Terkecil di Asia, Lahir Prematur Berjuang untuk Hidup, Begini Kondisinya Sekarang!)
Sebelum meninggal, menurut pengakuan sang istri, almarhum rutin mengirim uang ke keluarga di Banyuwangi.
“Kadang-kadang 15 juta, atau 12 juta, 10 juta juga pernah, tergantung kondisi di sana. Kan biaya hidup di sana mahal,” ujarnya kepada ABC.
Almarhum Agus Purwako meninggalkan seorang istri dan dua anak. Hingga berita ini dimuat, ABC belum mendapat pernyataan resmi dari pihak KJRI Perth. (Australia Plus ABC)