Kisah TKI Meninggal di Malaysia karena Sakit, Jenazahnya Baru Dipulangkan 1,5 Bulan Kemudian
Namun, impian Tasmi untuk merubah strata hidup itu kandas di tengah perjalanan.
SERAMBINEWS.COM, GROBOGAN - Isak tangis pecah saat jenazah Tasmi (47) tiba di rumah duka di Desa Sumberagung, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (20/1/2018) pagi.
Tasmi adalah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia.
Sudah empat tahun ini, dia merantau ke Negeri Jiran dengan harapan perekonomian keluarganya berubah lebih baik.
Namun, impian Tasmi untuk merubah strata hidup itu kandas di tengah perjalanan.
(Baca: Ini Alasan Jokowi Beli Motor Modifikasi Berwarna Emas, Ngaku Pakai Uang Pribadi)
(Baca: Syaikh Rasyid Tablig Akbar di Seunuddon Malam Ini)
Pada 2 Desember 2017, Tasmi dikabarkan meninggal dunia karena sakit setelah sempat dirawat di Malaya Hospital, Malaysia.
Artinya, jenazahnya baru dipulangkan 1,5 bulan setelah kabar berpulangnya Tasmi diterima keluarga.
Informasi berpulangnya Tasmi itu pun baru diterima oleh pihak keluarga sebulan setelahnya atau pada awal Januari 2018 melalui surat resmi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Malaysia.
Begitu jenazah Tasmi diturunkan dari ambulans hingga dibawa masuk ke rumah duka, para kerabat yang sudah lama menunggu pun tak kuasa menahan tangis.
(Baca: Sidang Kaukus Pembangunan Berkelanjutan Aceh, Irwan Djohan: Manfaatkan Hutan Aceh tanpa Merusaknya)
(Baca: Petugas Mabes Polri BKO Polda Aceh Tangkap Kapal Asing, Pengejaran 2 Jam Karena Berusaha Kabur)
Ibunda Tasmi, Sripah (70), yang tak tahan menyaksikan jenasah anak semata wayangnya itu seketika pingsan.
Nenek renta yang sudah lama berdiri di samping jenazah putrinya itu kemudian dibopong keluarganya masuk ke dalam kamar.
"Ya Allah, nduk-nduk," ungkap Sripah lirih.
(Baca: Mundur dari Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Fadhil Rahmi Bentuk LSM, Ini Tujuannya)
Jenazah Tasmi dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Desa Sumberagung lalu dimakamkan ke tempat pemakaman umum setempat pada siang hari.
Suasana berkabung menyelimuti desa saat itu. Puluhan pelayat turut mengiringi jenazah Tasmi menuju liang lahat.
Bagi keluarga dan tetangga, Tasmi dikenal berkepribadian baik, religius dan sederhana.(*)
(Baca: Bertaruh Nasib ke Arab Saudi Jadi TKI, Sumiyati Tewas Dianiaya Majikannya)