Samsul Rizal Terpilih Lagi, Ini Dia Rektor Unsyiah dari Masa ke Masa
Saat pertama didirikan, Unsyiah dipimpin seorang kolonel yang juga Panglima Daerah Militer I Iskandar Muda kala itu. Dia adalah Kolonel M Janis.
Penulis: Subur Dani | Editor: Safriadi Syahbuddin
Pendirian Unsyiah diawali dengan pembentukan Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA) pada 21 April 1958 yang dibentuk untuk mengadakan pembangunan dalam bidang rohani dan jasmani guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat.
Program yayasan ini juga diketahui mendirikan perkampungan pelajar atau mahasiswa atau yang saat ini dikenal dengan Kopelma (Kota Pelajat dan Mahasiswa) Darussalam.
Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam secara resmi dibuka Presiden Soekarno pada 2 September 1959. Kala itu, sekaligus dibuka Fakultas Ekonomi sebagai fakultas pertama atau cikal-bakalnya kampus Universitas Syiah Kuala.
(Baca: Semua Pengelola Salon di Bireuen Dikumpulkan, Kepala DSI: Tak Boleh Ada LGBT yang Bekerja)
(Baca: Wanita Pidie Ini Mengaku Dihipnotis Cewek Berseragam PNS, Gaji Almarhum Suaminya Lenyap)
(Baca: Ternyata Saddam Hussein Pernah Menulis Novel Romantis yang Kini Bisa Anda Beli di Amazon)
Lalu, siapa Rektor Unsyiah pertama? Dari banyak sumber hasil penelusuran Serambinews.com, saat pertama didirikan, Unsyiah dipimpin seorang kolonel yang juga merupakan Panglima Daerah Militer I Iskandar Muda kala itu. Dia adalah Kolonel M Jasin.
Namun, sebutan untuk pimpinan tertinggi Usnyiah saat itu bukan rektor, melainkan Pejabat Presiden Unsyiah. Kolonel M Jasin ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno, ia menjabat sejak 1961-1963.
Selanjutnya, Drs Marzuki Nyakman yang menjabat periode 1963-1965. Periode itu juga belum disebutkan sebagai rektor, tapi sebagai Ketua Presedium Unsyiah menggantikan Kolonel M Jasin.
Penyebutan Rektor Unsyiah baru mulai pada tahun 1965, saat Prof Dr A Madjid Ibrahim menjabat. Gubernur Aceh ke-11 itu menjabat sebagai rektor selama delapan tahun, terhitung sejak 1965-1973.
A Madjid Ibrahim kemudian digantikan oleh Prof Dr Ibrahim Hasan MBA, periode 1973-1983. Ibrahim Hasan kemudian juga menjabat Gubernur Aceh ke-13.
Setelahnya, jabatan rektor jatuh kepada Prof Dr H Abdullah Ali MSc. Ia menjabat pada periode 1983-1991. Abdullah Ali kemudian digantikan oleh Prof Dr H M Ali Basyah Amin MA, terhitung sejak 1991-1995.
Periode selanjutnya, yakni 1995-2001 dijabat Prof Dr H Dayan Dawood MA. Dayan Dawood kemudian digantikan oleh pejabat selanjutnya, karena ia meninggal dunia, akibat ditembak dua orang pengendara sepeda motor di Jalan Teuku Nyak Arief, kawasan Lampineng, Banda Aceh, Kamis 6 September 2001 sekitar pukul 14.50 WIB.
Kabar tertembaknya Dawan Dawood meluas ke seluruh pelosok negeri ini kala itu. Meninggalnya Dawan Dawood dalam masa memimpin kampus Unsyiah, cukup membuat masyarakat Aceh kehilangan.
Dayan Dawood kemudian digantikan oleh Prof Dr Ir H Abdi A Wahab MSc periode 2001-2006. Selanjutnya periode 2006-2014 digantikan oleh Prof Dr H Darni M Daud. Namun pada 2012, Darni harus mundur dari jabatan fungsionalnya itu, karena maju sebagai calon Gubernur Aceh periode 2012-2014 berpasangan dengan salah satu Dosen UIN Ar-Raniry, Ahmad Fauzi.
Sejak 2012, Rektor Usnyiah kemudian dijabat oleh Prof Dr Samsul Rizal MEng. Ia menjabat hingga 2018. Dan hari ini, Senin (5/2/2018), Prof Dr Samsul Rizal MEng kembali terpilih sebagai orang nomor satu di kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh, setelah mendulang suara sebanyak.(*)