SEJARAH PERANG
Begini Kisah Serangan Kedua Jepang ke Pearl Harbor, Bom Dijatuhkan Malam Hari, Bagaimana Hasilnya?
Jepang menghancurkan 20 kapal perang AS termasuk delapan kapal besar, 200 pesawat terbang dan menewaskan lebih dari 2.000 prajurit AS
Mereka memulai misi dari Atol Wojte atau sekarang dikenal dengan nama Kepulauan Marshall.
Tiap pesawat dibekali empat bom yang masing-masing berbobot 250 kilogram dan mereka menemuh jarak 3.100 kilometer menuju ke French Frigate Shoal.
Setelah tiba di tujuan dan mengisi ulang bahan bakar, keduanya terbang menuju Pearl Harbor yang berjarak 900 kilometer.
Salah satu misi kedua pesawat itu adalah menyerang galangan 10-10 tempat Amerika memperbaiki kapal-kapal perangnya yang rusak.
Petinggi militer Jepang merencanakan pengeboman pertama akan dilakukan pada tengah malam.
Namun, rencana menghancurkan galangan 10-10 gagal karena cuaca buruk di Pearl Harbor.
Buruknya cuaca ini memicu serangkaian kesalahan dalam misi tersebut.
Baca: Cerita Gadis Suriah Sulit Cari Pria Untuk Menikah, Jumlah Perawan Tua Meningkat Selama Perang
Kapal selam I-23 milik Jepang yang seharusnya mengarahkan kedua pesawat amfibi itu ke sisi selatan Pulau Oahu malah hilang sejak 14 Februari.
Tak hanya itu, tim radar AS di Hawaii menangkap kedatangan pesawat-pesawat Jepang itu di layar mereka.
Para kru radar yang adalah para perempuan itu sudah bekerja keras selama 12 pekan sejak serangan Pearl Harbor dan mereka langsung merespon saat melihat pesawat musuh di layar radar.
Lampu-lampu sorot berkekuatan tinggi dinyalakan, pesawat tempur langsung diterbangkan, dan senjata-senjata anti-serangan udara langsung disiagakan.
Pada malam itu, amat gelap karena bulan tak bersinar ditambah hujan yang turun rintik-rintik, pesawat-pesawat tempur AS tak bisa menjatuhkan kedua pesawat Jepang itu meski sudah dibantu radar.
Baca: Bom Terbaru Korea Utara ini Lima Kali Lipat Dahsyatnya dari Bom Atom yang Dijatuhkan di Nagasaki

Namun, tanpa dukungan dari kapal selamnya yang hilang, para pilot Jepang itu hanya bisa menggunakan lampu mercu suar di Kaena Point sebagai penunjuk arah.