Yusuf Dayur : 'Saya Ingin Menjadi Presiden AS Pertama yang Beragama Islam'
Dalam berbagai wawancara, Yusuf mengaku keinginannya menjadi presiden itu sudah terpatri semenjak belum menginjak bangku sekolah.
SERAMBINEWS.COM - Yusuf Dayur hanyalah seorang bocah berusia 14 tahun seperti anak-anak sebayanya di Amerika Serikat, tetapi mungkin yang membedakannya adalah dia serius ingin menjadi Presiden AS.
Dan, bocah keturunan Somalia dan beragama Islam ini, tahu persis bagaimana dia akan melakukannya.
"Saya ingin menjadi Presiden AS pertama yang beragama Islam," kata Yusuf, yang tinggal bersama keluarganya di Minnesota, AS, dalam wawancara dengan BBC.
Baca: CEO Amazon Masih Unggul, Ini Deretan Orang Terkaya di Dunia Tahun 2018 versi Forbes
Dalam berbagai wawancara, Yusuf mengaku keinginannya menjadi presiden itu sudah terpatri semenjak belum menginjak bangku sekolah.
"Saya ingin menjadi presiden seperti George W Bush, seperti yang saya lihat di layar televisi," katanya kepada BBC.
Tiga tahun lalu, bocah ini menjadi viral di media sosial setelah mengeluarkan komentar melalui video di Youtube yang isinya kecaman terhadap politikus terkenal Partai Republik yang saat itu maju dalam pencalonan presiden AS, Ben Carson, yang berkulit hitam.
Saat itu, dalam sebuah wawancara, Ben Carson - kini menjabat Menteri Perumahan dan Pengembangan dalam kabinet Trump - menyatakan tidak akan mendukung warga Muslim yang ingin mencalonkan sebagai presiden AS.
Baca: 10 Gepeng Dibina di Rumah Singgah
Ben Carson juga mengatakan bahwa Islam tidak cocok dengan undang-undang dasar Amerika.
"Saya tidak akan mendukung jika ada upaya untuk mendorong Muslim menjadi pemimpin negara ini. Saya sama sekali tak setuju," kata Carson dalam tanya jawab yang disiarkan NBC.
Menurut Carson, agama yang dianut presiden Amerika harus sejalan dengan nilai dan prinsip-prinsip negara Amerika.
Pernyataan Carson itu, yang disiarkan di televisi, didengar langsung oleh Yusuf dan membuat dirinya kecewa. Ibunya, Shukri Abukar, masih ingat apa yang ada di bekanya saat itu: pernyataan Carson itu "mematahkan" semangat anaknya.
Baca: KBRI Suva: Ada Pihak Ikut Perkeruh Penanganan Kasus TKI Aceh di Fiji
Tapi Yusuf tidak hanya sebatas menyesal. Dibantu oleh ibunya, dia membuat pernyataan yang kemudian direkam dalam video dan kemudian diunggah ke You Tube dan Facebook.