Harta Pendiri Matahari yang Tewas di Lokasi Wisata Milik Sendiri, Anaknya Masuk Daftar Orang Terkaya
Hari meninggalkan seorang anak bernama Suzy Darmawan Hutomo dari istrinya Anna Janti. Suzy pernah tercatat sebagai orang terkaya ke-147 di Indonesia.
SERAMBINEWS.COM - Berita duka datang dari Hari Darmawan pendiri toko jaringan ritel terkemuka Matahari Departement Store dan tempat wisata paling populer yakni Taman Wisata Matahari yang ada di Cisarua Bogor.
Hari Darmawan dikabarkan tewas setelah hanyut di Taman Wisata Matahari (TMW) yang didirikannya sendiri di Sungai Ciliwung di sekitar Hankam, Cisarua, Bogor.
Lalu bagaimana nasib Matahari setelah ditinggal olehnya?
(Baca: Pendiri Matahari Department Store Ditemukan Tewas Tersangkut di Bebatuan di Sungai Ciliwung)
Saat ini bidang usahanya terutama, PT Matahari Department Store Tbk terus mengalami peningkatan, seperti sepanjang 2017 Matahari mencatat penjualan kotor sebesar Rp 17,5 triliun, naik 1,2% dibanding 2016.
Sedangkan laba bersih mencapai Rp 1,9 triliun, ekuivalen 10,9% dari penjualan.
Emiten dengan kode saham LPPF ini juga berhasil mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 1,3% menjadi Rp 10 triliun.
Matahari Departement Store sangat terkenal sebagai salah satu perusahaan ritel dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Saat ini Matahari Department Store berada dibawah naungan Lippo Group milik James Riady.
Namun, sebelum diakuisisi oleh Lippo Group, Matahari Department Store dimiliki oleh Hari Darmawan yang dikenal sebagai Pendiri Matahari Department Store, ia juga merupakan salah satu pengusaha Indonesia.
(Baca: Kisah Hidup Pendiri Matahari Department Store, Bangkrut, Merantau ke Jakarta, dan Beli Toko Mertua)
Hari Darmawan lahir pada tanggal 27 Mei 1940 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hari Darmawan tumbuh ditengah keluarga besar dimana ia memiliki saudara sebanyak 12 orang.
Ayahnya bernama Tan A Siong yang dikenal sebagai pengusaha keturunan Tionghoa di Makassar yang banyak berkecimpung dalam usaha produk pertanian.
Saat Hari Darmawan berusia lima tahun, ia sudah melihat usaha keluarganya bangkrut.
Orang tuanya kemudian membangun usahanya kembali dari nol, sehingga sejak kecil ia sudah diajarkan oleh orang taunya tentang arti kerja keras, ketekunan dan pantang menyerah dalam berdagang.