Diajak Bergabung ke Partai Gerindra oleh Prabowo, Ternyata Ini Keputusan Gatot Nurmantyo
Gatot mengungkapkan, saat itu dirinya meminta waktu bertemu Prabowo untuk pamit setelah tak lagi menjabat Panglima TNI.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membenarkan dirinya pernah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra selepas tak lagi menjabat sebagai pimpinan tertinggi di TNI.
Hal itu mengonfirmasi pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyatakan bahwa Prabowo pernah bertemu Gatot, saat bursa calon presiden dari Partai Gerindra dan calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo tengah ramai dibicarakan.
Gatot mengungkapkan, saat itu dirinya meminta waktu bertemu Prabowo untuk pamit setelah tak lagi menjabat Panglima TNI.
Sebab, ungkap Gatot, dirinya sempat menemui Prabowo dan sejumlah ketua umum partai sebelum mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dalam rangka pemilihan Panglima TNI.
Baca: Nyinyir Presiden Jokowi di Media Sosial, Arseto Pariadji Jadi Tersangka Ujaran Kebencian dan Ditahan
Baca: Pengakuan Anak Zaini Misrin TKI Dipancung di Arab Saudi, Umi Dipaksa Hubungan Badan Oleh Majikan
"Pada saat saya akan melaksanakan fit and proper test, di DPR, saya datang ke Ibu Megawati Soekarnoputri. Saya datang ke Pak SBY (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono).
Saya datang ke Pak Prabowo dan lainnya untuk mohon doa restu," kata Gatot saat ditemui di Apartemen Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).
"Kemudian saya selesai jadi Panglima TNI, maka etikanya saya orang timur, sebagai orang Indonesia, maka saya ucapkan terima kasih. Saya juga ke Bu Mega, mengucapkan terima kasih, ke Pak SBY mengucapkan terima kasih, ke Pak Prabowo juga mengucapkan terima kasih," ujar Gatot.
Baca: 10 Nama Anggota DPR Tak Disebut Dalam Tuntutan Novanto Terkait e-KTP, Ini Alasan Jubir KPK
Baca: Gatot Nurmantyo: Prabowo Tidak Pernah Ragu Maju Sebagai Calon Presiden di Pemilu 2019
Gatot bahkan mengaku sempat diajak bergabung ke Partai Gerindra oleh Prabowo. Namun, ia menyatakan belum bisa menjawab hal itu karena saat itu masih berstatus sebagai prajurit TNI.
"Beliau menyampaikan, 'Kalau nanti mau bergabung saya terbuka'. Saya bilang, 'Pak, saya belum bicara masalah itu, karena Bapak sama dengan saya'." kata Gatot mengulang pembicaraannya dengan Prabowo.
"Apabila saya jadi Bapak, dan Bapak jadi saya, ditanya, sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti Bapak jawabannya sama dengan jawaban saya kalau Bapak yang ditanya. Pak Prabowo lantas bilang, 'Iya ya, enggak boleh berpolitik praktis ya'," ucap Gatot menirukan respons Prabowo.
Baca: Penyerang Arsenal Minta Klub Datangkan Bintang Barcelona Ini
Baca: Berikut Presiden dengan Jabatan Terlama dan Tersingkat di Dunia, Ternyata Bukan Soeharto
Sebelumnya Muzani membenarkan adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Muzani mengungkapkan, pertemuan tersebut sudah lama dilakukan. Menurut dia, pertemuan tersebut wajar saja terjadi sebab Prabowo merupakan senior Gatot di TNI.
"Itu sudah lama pertemuannya dan saya tidak mengikuti. Yang pasti pertemuan keduanya adalah pertemuan antara senior dan junior tentara. Kalau enggak salah pertemuan itu dilakukan setelah Pak Gatot tak lagi jadi panglima," kata Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Baca: Berikut Presiden dengan Jabatan Terlama dan Tersingkat di Dunia, Ternyata Bukan Soeharto
Baca: Bintang Real Madrid Ini Dikabarkan akan Mendarat ke Manchester United
Saat ditanya apakah membicarakan soal pencapresn dan pencawapresan Muzani tak menjawab dengan tegas. Ia menjawab mungkin saja hal itu dibicarakan.
"Saya belum konfirmasi dan cerita dari Pak Prabowo, jadi saya belum bisa bilang. Tetapi saya tahu pertemuan itu ada," ucap Muzani.(*)
Baca: Terlibat Kasus Jual Beras Bantuan Bencana, Pejabat di Pidie Jaya Akhirnya Jadi Tersangka
Baca: Sejak Kepalanya Ditembak Taliban 6 Tahun Lalu, Untuk Pertama Kalinya Malala Kembali ke Pakistan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gatot Nurmantyo Sempat Diajak Bergabung oleh Prabowo, tetapi Menolak"