Politisi Demokrat Kembali Tantang Jokowi dan Sri Mulyani Buka Data Utang, Jangan Sampai Jadi Fitnah
Menurut Ferdinand Hutahaean, menyalahkan utang pada pemimpin sebelumnya merupakan hal yang konyol.
Dalam Pasal 12 ayat 3 UU No 17 Tahun 2003 tetang Keuangan Negara menyebutkan bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal sebesar 3% dan utang maksimal 60% dari PDB.
(Baca: Pria Bertelanjang Dada Nekat Berlari Kejar Jokowi saat Motoran, Paspampres Panik!)
Sementara itu, terkait data utang dari generasi ke generasi, seorang pengguna twitter dengan akun @Agni_ku mengunggah sebuah data.
Dari data tersebut tampak jika pada pemerintahan SBY, rasio utang cenderung menurun.
Berikut rinciannya:
1. Soeharto (Rp 551,4 triliun dengan rasio utang 57,7 persen) tahun 1998.
2. BJ Habibie (Rp 938,8 triliun dengan rasio utang 85,5 persen) tahun 1999.
3. Gus Dur (Rp 1.491 triliun dengan rasio utang 77,2 persen) tahun 2001.
4. Megawati (Rp 1.298 triliun dengan rasio utang 56,6 persen) tahun 2004.
5. SBY (Rp 2.608,8 dengan rasio utang 24,7 persen) tahun 2014.
6. Jokowi (Rp 4.777,24 triliun dengan rasio utang 34 persen) tahun 2017.
Menyertai data grafis yang menjawab pertanyaan netter lainnya, @Agni_ku menulis: SBY 10 thn byr Utang (trutama melunasi IMF), tp ttap ambil utang, jd besaran Utang ttap naik, tp berhasil menaikan PDB lbh dr 4X lipat, shg rasio utang menurun. daftar proyek yg jmn SBY, ada yg sdh sls pd masanya, ada yg masih jalan cz jangka panjang.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Demokrat Tantang Jokowi dan Sri Mulyani Buka Data Utang: Mulut Penuh Muslihat dan Retorika