Pilpres 2019

Presiden PKS Ungkap Rencana Pertemuan dengan SBY, Sebut Gatot Minta Waktu Bertemu

Sohibul Iman mengungkapkan rencana pembentukan poros ketiga, disampaikan SBY melalui Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan

Editor: Zaenal
Dennis Destryawan
Presiden PKS Sohibul Iman 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Digadang akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono, Presiden PKS Sohilbul Iman mengatakan pertemuan tersebut akan membahas kemungkinan munculnya poros ketiga dalam Pilpres 2019.

"Nah di situ memang kemudian disampaikan Pak Syarief Hasan kami ingin berdiskusi meneropong kemungkinan munculnya poros ketiga," ujar Sohibul Iman, di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).

Tidak hanya itu, Sohibul Iman mengatakan pertemuan itu akan membahas terkait persoalan negara.

"Bicara ngomongin tentu masalah bangsa, diantara tentu adalah berbicara tentang pilpres," ujar Sohibul Iman.

(Baca: Mantan Anggota Komnas HAM Jamin Jokowi tak Dapat Suara di Papua, Ini Alasannya)

(Baca: Dukung Jokowi, Ruhut Sitompul: Barisan Sakit Hati Tak Siap Kalah)

Sohibul Iman mengungkapkan rencana pembentukan poros ketiga, disampaikan SBY melalui Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

"Waktu itu bertemunya di sini DPP PKS, Pak Syarief mengatakan semua pembicaraan disampaikan ke Pak SBY, katanya akan di follow up," ujar Sohibul Iman.

Atas rencana tersebut Shohibul Iman pun mengaku menyambut baik gagasan untuk membentuk poros ketiga.

Menurutnya jika Pilpres hanya dua pasang calon, dikhawatirkan terjadi segregasi sosial.

"Nah karna itu saya kira gagasan untuk memunculkan poros ketiga saya kira bagus," ujar Sohibul Iman.

(Baca: Tabliq Akbar di Abdya Besok, Selain Diusung dengan Tandu, Ustaz Somad Juga Dikawal Dua Panglima)

Gatot Nurmantyo Minta Bertemu

Sohibul Iman juga menegaskan bahwa partainya belum mempertimbangkan nama lain selain sembilan kader PKS untuk diusung sebagai cawapres pendamping Ketua Umum Partai Gerindra pada Pilpres 2019.

Belakangan nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut masuk dalam daftar cawapres pendamping Prabowo.

Sohibul menegaskan bahwa keputusan untuk mengusung calon lain harus melalui keputusan rapat Majelis Syuro PKS.

"Ini keputusan Majelis Syuro. Kan katanya Pak Gatot ingin dicalonkan dari PKS, maka harus lewat Majelis Syuro dulu. Tapi kalau Pak Gatot diberikan kendaraan oleh Gerindra ya kami terima juga. Cawapresnya dari PKS. Begitu juga dengan Anies Baswedan," ujar Sohibul saat ditemui di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).

(Baca: Demokrat Akan Dukung Jokowi, Prabowo Dianggap Tak Meyakinkan)

Sohibul mengaku bahwa Gatot pernah berkomunikasi dengan tim PKS. Dalam komunikasi itu, Gatot meminta waktu untuk bertemu dengan Sohibul.

Permintaan itu, kata Sohibul, disetujui oleh dirinya dan dijadwalkan pada hari Jumat. Namun, pertemuan tersebut batal. Menurut Sohibul, komunikasi yang terjalin baru sebatas antara tim PKS dan tim Relawan Selendang Putih yang mendukung Gatot maju sebagai capres pada Pilpres 2019.

"Sampai sekarang yang baru disepakati itu pertemuan antara Tim Selendang Putih dengan tim saya. Katanya nanti akan dicarikan waktu untuk ketemu," kata Sohibul.

(Baca: Saking Tenarnya, Mesir Sambut Bulan Ramadhan dengan Lentera Mohamed Salah)

Sebelumnya, Sohibul sudah menyatakan bahwa PKS bersedia berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Namun, PKS mensyaratkan Prabowo harus menggandeng satu dari sembilan kadernya yang sudah ditetapkan Majelis Syuro PKS.

Selain Sohibul, sembilan nama tersebut yakni Gubernur Jawa Barat dari PKS, Ahmad Heryawan; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Mantan Presiden PKS, Anis Matta; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Kemudian Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufrie; Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

"Sebagai mandataris Majelis Syuro, mau tidak mau saya harus perjuangkan sembilan nama ini," kata Sohibul.

(Baca: Prabowo dan Gatot Duduk Bersanding di Perayaan HUT Kopassus)

Tak Khawatirkan PAN

Dalam kesempatan itu, Sohibul Iman juga mengatakan pihaknya sama sekali tidak khawatir jika Partai Amanat Nasional (PAN) ikut bergabung untuk mendukung pencapresan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Diberikatan sebelumnya PAN diwacanakan akan ikut bergabung ke koalisi pendukung pencapresan Prabowo Subianto.

(Baca: Jokowi Pernah Tawari Prabowo Jadi Cawapres, Begini Jawaban Ketua Umum Gerindra)

Bahkan, saat ini PAN juga menyodorkan nama sang ketua umumnya, Zulkifli Hasan sebagai cawapres pendamping mantan Danjen Kopassus itu.

"Enggak, kita welcome siapapun yang akan bergabung dan wajarlah kalau misalnya PAN mengajukan untuk cawapres," ujar Sohibul.

Namun, Sohibul mengingatkan dengan kedekatan PAN dengan koalisi pendukung Prabowo dinilainya akan mempengaruhi hubungan partai besutan Zulkifli Hasan itu dengan pemerintah.

"PAN ini kan posisinya di pemerintahan ya tentu ini juga jangan sampai PAN kemudian bersama kami itu mengganggu hubungan beliau di pemerintahan. Saya kira kita saling menghormati," ujar Sohibul.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden PKS Ungkap Rencana Pertemuan dengan SBY

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved