Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia

Majalah Time kembali merilis daftar tahunan 100 orang paling berpengaruh di dunia, Kamis (19/4/2018).

Editor: Faisal Zamzami
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Sinta Nuriyah 

Kali ini, Time membagi ke-100 tokoh itu dalam kategori pionir, seniman, pemimpin dunia, ikon, dan "raksasa".

Untuk katagori pionir, salah satunya adalah para penyintas tragedi Parkland yang ulasannya ditulis Barack Obama Ada juga komedian Kumail Nanjani, astronot perempuan Peggy Whitson, serta Nice Nailantei Leng'ete (perempuan Kenya yang menentang sunat perempuan).

Baca: DKP Aceh Ajarkan Public Speaking untuk Penyuluh Perikanan Budidaya

Baca: VIDEO - Guru SMK yang Tampar 9 Siswa Sampaikan Permintaan Maaf, Begini Kronologi Sebenarnya

Di bagian seniman muncul nama aktris asal Australia, Nicole Kidman, yang bersanding dengan nama-nama besar lain, seperti Hugh Jackman, Gal Gadot, sutradara Guillermo del Toro, pembawa acara Jimmy Kimmel, dan penulis Lena Waithe.

Sementara para pemimpin dunia yang masuk dalam daftar ini adalah Presiden AS Donald Trump, Pangeran Harry, Pangeran Mohammed bin Salman, dan wali kota London Sadiq Khan.

Tak ketinggalan Presiden China Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, PM Selandia Baru Jacinda Ardern, dan lain-lain.

Yang menarik adalah di bagian "ikon". Dari 16 nama ada sosok Sinta Nuriyah, istri almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Baca: 3 Cara Ampuh Agar WhatsApp Aman dari Penyadapan, Bisa Deteksi Jika Akunmu Dibajak

Baca: Sempat Ngotot Gugat Cerai Suami Karena Pelakor, Nadya Almira Tiba-tiba Saja Ingin Berdamai

Mona Eltahawy, jurnalis AS berdarah Mesir yang menulis ulasan soal Sinta Nuriyah, menyebut mantan Ibu Negara itu mengibaratkan keragaman agama di Indonesia sebagai sebuah taman bunga.

"Ada bunga melati, mawar, anggrek, dan bunga-bunga lainnya. Semua bunga itu indah. (Namun) Tidak ada yang bisa memaksa melati menjadi anggrek atau mawar menjadi bunga lainnya," ujar Sinta Nuriyah seperti ditulis Eltahawy.

Eltahawy menulis, di kala kelompok keagamaan garis keras mulai muncul di Indonesia dan berupaya merusak taman bunga itu, Sinta Nuriyah tetap kukuh.

Sinta yang menjuluki dirinya sebagai feminis Muslim itu amat memahami bagaimana agama yang dipolitisasi bisa berperilaku buruk terhadap perempuan dan kaum minoritas.

Baca: Ingat, Besok Ada Senam Massal di Halaman Stadion Dimurthala Lampineung

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved