Pilpres 2019
Sindir Slogan Kerja Kerja Kerja, Rizal Ramli: Yang Penting Adalah Rakyat Bekerja dengan Upah Layak
Pada postingan karikatur itu, Rizal Ramli menulis "Yang penting rakyat bekerja dengan upah yang layak".
SERAMBINEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkenal dengan slogan "Kerja Kerja Kerja" yang menjadi prinsip utamanya dalam kabinet kerja.
Namun bertepatan dengan hari Buruh, slogan itu dikritik oleh mantan Menteri Keuangan sekaligus Mantan Ketua Bulog, Rizal Ramli.
Seperti dikutip Serambinews.com dari Tribunwow.com, menurut Rizal Ramli, yang penting bukanlah slogan "kerja kerja kerja" seperti yang sering didengungkan oleh Jokowi.
Tapi yang penting adalah bagaimana rakyat bisa bekerja.
Kritikan itu disampaikan Rizal Ramli melalui satu karikatur yang ia posting di akun twitternya @RamliRizal, pada Selasa (1/2/2018).
(Baca: Hari Pertama Jadi Presiden, Rizal Ramli akan Tangkap 100 Orang Brengsek dan Kirim ke Pulau Malaria)
(Baca: Tanggapi Omongan Jokowi soal Utang Negara, Rizal Ramli Tantang Sri Mulyani Debat Terbuka di TV)
(Baca: Sopir TKA Digaji Rp 15 Juta, Sopir Indonesia Cuma Rp 5 Juta, Terungkap Dalam Investigasi Ombudsman)
Pada karikatur itu tampak dua orang pekerja atau buruh mengenakan helm warna kuning. Seorang di antaranya memegang palu besar.
Seorang lagi memegang kertas. Pada karikatur itu ada kalimat berbunyi "BUKAN SLOGAN KERJA, KERJA, KERJA. YANG LEBIH PENTING ADALAH RAKYAT BEKERJA."
Pada postingan karikatur itu, Rizal Ramli menulis "Yang penting rakyat bekerja dengan upah yang layak".
Postingan Rizal Ramli pun mendapat banyak tanggapan. Hingga berita ini diturunkan pukul 23.15 WIB, Rabu (2/5/2018), ciutan Rizal Ramli mendapat 1.069 like dan di retweets oleh 572 orang.
Berikut ini beberapa tanggapan terhadap ciutan Rizal Ramli tersebut:
@soc_politica: Slogan tak mampu bikin orang kenyang, tapi hanya membodohi agar orang merasa kenyang meski sedang lapar.....
@AngrySipelebegu: Bukan cumak Upah yang harus layak, bro. Tapi jugak Kondisi Tempat Kerja, Jaminan Kesehatan termasuk Asuransi, Hari Libur, dan Jam Kerja
@GSiwalette: Maaf pak....Bukankah Kata "Kerja... kerja... Kerja" sebagai motifasi untuk bekerja... Apa bapak tidak menyukai pak. Jokowi sehingga bapak begitu sinis dengan menyingung pak.jokowi dgn slogan... "kerja... Kerja... Kerja" ????
@AAndimassuanna7: Mantap pak RR pencerahan nya , semoga pemerintah punya nyali dlm bernegosiasi dengan negara lain.
@AgoesGondang: Semoga bapak minimal jadi wapres klo bpk nyalon pasti 100% sy pilih
@AsriLana: Ini inti nya semua pak RR. karena dengan rakyat semua dpt pekerjaan maka tingkat kesejahteraan rakyat juga meningkat negara jd makmur!! Setuju
@elleanor12: dari dulu kita udah kerja kalo tdk kerja bgm bisa makan dan bertahan hidup, buruh pun realistis trima kenyataan gaji UMR apalgi outsourcing yg tdk ada jaminan, target Presiden @jokowi hrsnya bukan hanya kerja tapi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
@RikaApana: Ini baru yg dinamakan bijak tanpa menumpang apalgi sampe menggiring opini yg menyesatkan sehat terus pak @RamliRizal serukan terus benar itu benar salah itu salah
(Baca: VIRAL Foto Kondisi Mantan Kombatan GAM Sakit dalam Kemiskinan, Begini Kondisinya Sekarang)
(Baca: Isak Tangis Terharu Pecah Ketika Ketua Fraksi PA DPRA ke Rumah Mantan GAM yang Sakit di Aceh Timur)
(Baca: VIDEO - Tersangka Pembunuh Sekeluarga di Gampong Mulia Terancam Hukuman Mati)
Seperti diberitakan, pemerintahan Joko Widodo mendapat kritikan keras dari massa mengenai isu Tenaga Kerja Asing (TKA).
Beberapa waktu lalu, Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Perpres tersebut bertujuan untuk mempermudah agar tenaga kerja asing (TKA) masuk ke Indonesia.
Menurut Jokowi, hal ini dapat berdampak pada peningkatan investasi dan perbaikan ekonomi nasional.
Perpres ini ditandatangani Jokowi pada 26 Maret 2018 dan diundangkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pada 29 Maret 2018, dan berlaku setelah tiga bulan terhitung sejak tanggal diundangkan.
Rupanya perpres ini menggantikan Perpres Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang dibuat pada era presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Seraya mengesahkan, Jokowi juga memohon kepada pihak-pihak terkait agar izin bagi TKA yang hendak masuk ke Indonesia dipermudah.
"Dalam penataan tenaga kerja asing di Indonesia, pertama, saya minta agar proses perizinannya tidak berbelit-belit, ini penting sekali," kata Jokowi.
"Sebab, keluhan-keluhan yang saya terima perizinannya berbelit-belit," kata Jokowi.(*)
Artikel ini sudah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Rizal Ramli: Bukan Slogan Kerja Kerja Kerja, yang Penting Adalah Rakyat Bekerja dengan Upah Layak"