Usut Kematian 2 Anak di Monas saat Bagi-bagi Sembako, Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Gabungan
Keduanya disebut meninggal saat acara bagi-bagi sembako bertajuk " Untukmu Indonesia".
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis telah membentuk tim gabungan mengungkap penyebab kematian dua bocah berinisial MJ dan AR di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2018).
Keduanya disebut meninggal saat acara bagi-bagi sembako bertajuk " Untukmu Indonesia".
"Saya sudah bentuk tim, tim gabungan dari Polres Jakarta Pusat dan Direktorat Kriminal Umum untuk menyelidiki apakah bagaimana latar belakang kasus itu (kematian dua bocah)," ujar Idham saat memimpin apel di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018).
Baca: Real Madrid Berhasil Capai 4 Final Liga Champions Beruntun dalam 5 Tahun, Rekor Sejak 1973
Baca: VIDEO - WNI di Jepang Tolak Ustaz Somad, Begini Tanggapannya Saat Ceramah di Australia
Hingga kini, pihaknya belum dapat memastikan apakah benar kedua bocah meninggal akibat turut serta dalam acara tersebut.
"Sementara dalam penyelidikan dari Ditreskrimum bersama tim dari Polres Jakarta Pusat, belum tentu (karena acara Untukmu Indonesia), masih penyelidikan," katanya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, dua anak tewas akibat acara "Untukmu Indonesia".
Baca: Real Madrid Lolos ke Final Liga Champions Berkat 2 Gol Karim Benzema
Baca: Pembunuh Bidan Divonis Mati
Menurut Sandiaga, penyebab kematian keduanya diketahui berdasarkan hasil investigasi.
MJ dan AR, kata Sandiaga, tinggal berdekatan di Pademangan, Jakarta Utara.
Mereka dikerahkan pihak RW untuk datang ke acara itu. "Kami akan berkoordinasi sama kepolisian," ujar Sandiaga, Jumat (27/4/2018).
Baca: Bangun Mesjid di Bireuen, Senator Fachrul Razi Galang Bantuan dan Sumbangan
Baca: Yachter Hadiahi Kulkas untuk Disabilitas
Rizki Meninggal Usai Terdorong dan Terinjak di Monas
Komariah atau Kokom (49) menyesali keberangkatannya untuk antre sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia (FUI) di Monas pada Sabtu (28/4/2018).
Kokom kehilangan anak bungsunya, M Rizki Syaputra (10), setelah meninggal dunia usai terdorong dan terinjak saat antre sembako.
Kokom menceritakan awalnya ia mendapat kupon sembako dari seorang teman pada Jumat (27/4/2018).
Ia pun mengajak Rizki untuk pergi ke Monas setelah berkumpul di satu tempat dan langsung menuju ke lokasi.
Baca: Ogek Anas Akan Tiru Pemimpin Turki
Baca: Replika Pesawat Seulawah Selesai Direnovasi
"Sampai di sana sudah ramai, Rizki juga sudah mengeluh lapar. Jadinya saya cari antrean makan dulu, enggak jadi yang sembako," kata Kokom di rumahnya di Jalan Budi Mulia RT 12 RW 13 Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (1/5/2018).
Namun ternyata antrean makanan juga sudah banyak orang. Kokom berusaha mencari solusi dengan mengantre di belakang tenda, berharap bisa lebih cepat mendapatkan makanan.
"Saya pikir enggak antre, ternyata pada ngikutin semua, jadinya ramai. Sempat terdorong juga dari belakang tapi Rizki masih saya pegang. Pas ada dorongan dari depan, Rizki terlepas dari saya dan terinjak kakinya," katanya.
Baca: Hari Buruh di Aceh, Nasib Pengangguran Bagaimana?
Baca: Mengharukan, Yachter Berbagai Negara Bantu Kulkas Untuk Pemuda Disabilitas di Sabang
Kokom memilih keluar dari antrean untuk menyelamatkan Rizki. Namun tidak lama berselang Rizki muntah hingga lemas dan tidak bisa berdiri.
Kokom yang panik melihat anaknya sakit, berusaha meminta pertolongan kepada orang sekitar.
Beruntung ada anggota TNI yang menolong dengan membawanya ke posko kesehatan.
Setibanya di sana, peralatan medis ternyata tidak mendukung hingga akhirnya harus dirujuk ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Nahas setelah menjalani perawatan, nyawa siswa SLB Dian Grahita itu tidak tertolong.
Anak keempat dari empat bersaudara itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Tarakan, Minggu (29/4/2018) sekira pukul 04.35 WIB. (Kompas.com dan WartaKota)
Baca: VIDEO - Pekerja Kebun Sawit Tangkap Buaya Satu Ton
Baca: VIDEO - Replika Pesawat Seulawah Semakin Kinclong Usai Direnovasi