Krishna Murti: ‘Wanita Bercadar dan Pria Bercelana Di Atas Mata Kaki Bukan Berarti Teroris’
Beberapa membicarakan soal pakaian yang dikenakan oleh para pelaku dan menjadi perbincangan yang liar.
Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro.
Dia datang ke gereja dengan jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9).
Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri. Bom ditaruh di pinggang.
"Cirinya sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," beber Tito.
(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)
Baca: Kader PKS Lhokseumawe Gelar Aksi untuk Palestina dan Insiden Bom Surabaya, Ini Tuntutannya
Baca: Kawanan Gajah Liar Obrak-abrik Perkebunan Warga di Nagan Raya, Hingga Kini Masih Bertahan di Kebun
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Krishna Murti: Wanita Bercadar dan Pria Bercelana Di Atas Mata Kaki Bukan Berarti Teroris