Ramadhan 1439 H
Ketahuilah Kebenarannya, Inilah 6 Mitos Puasa Ramadhan, Apa Saja?
Puasa dimaksudkan untuk membantu mengajarkan umat Islam tentang pengendalian diri, dan kemurahan hati.
SERAMBINEWS.COM - Bulan suci Ramadhan merupakan saat bagi umat Islam di seluruh dunia untuk berpuasa.
Ramadhan dimulai pada bulan kesembilan dari kalender Bulan Islam setiap tahunnya.
Tak hanya itu, puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam.
Selama Ramadhan, umat Islam tidak makan atau minum antara matahari terbit dan terbenam.
Umat Islam diizinkan untuk makan dua kali sehari. Yakni saat sahur, tepat sebelum fajar, dan buka puasa, pada waktu setelah matahari terbenam.
Puasa dimaksudkan untuk membantu mengajarkan umat Islam tentang pengendalian diri, dan kemurahan hati.
Baca: Saat Teror Terjadi, Ternyata Ustaz Somad Tausiah Dekat Mapolda Riau
Karena menjadi lapar akan mengingatkan mereka pada orang miskin, yang sering lapar.
Ada banyak mitos tentang Ramadhan, yang perlu kamu tahu kebenarannya.
Dilansir Grid.ID dari Indy100, berikut ini 6 mitos puasa Ramadhan yang perlu kamu ketahui kebenarannya.
1. Harus berpuasa tak peduli apapun yang terjadi.
Salah satu mitos paling umum tentang Ramadhan adalah bahwa seorang muslim harus berpuasa tak peduli apa pun yang terjadi.
Namun hal ini perlu diperjelas kebenarannya.
Pasalnya, kewajiban puasa selama bulan Ramadhan hanya berlaku bagi mereka yang sehat dan cukup sehat untuk melakukannya.
Jika seorang muslim sedang sakit, hamil, menyusui, atau menstruasi, maka ia dibebaskan dari kewajiban berpuasa.
Namun, orang yang tidak mampu berpuasa karena halangan yang tidak dapat ditolak ini, diwajibkan menggantinya di waktu lain (qadha).
“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185).
Bagaimana dengan anak-anak dan orang tua?
Anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan berpuasa.
Sementara bagi orang yang sudah tua renta dan sudah tidak mampu lagi berpuasa, atau orang yang sakitnya tidak kunjung sembuh, maka tidak diwajibkan mengganti (menggadhanya), tetapi wajib bagi mereka membayar fidyah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin” (QS. Al Baqarah: 184).
Baca: Gegerkan Umat Muslim Dunia, Ini Pesan Ramadhan Donald Trump, Apa Isinya?
2.Tidak bisa melakukan pengobatan.
Banyak orang mengira menjalani pengobatan selama Ramadhan akan membatalkan puasa.
Dewan Muslim Inggris telah mengeluarkan pernyataan yang mendesak orang muslim yang berpuasa untuk terus menjalani pengobatan tertentu, seperti obat tetes mata, tetes telinga, suntikan dan infus uretra.
Namun, melakukan pengobatan yang secara langsung meminum obat melalui mulut dianggap sebagai pembatal puasa.
Karena itu, jika seorang muslim sedang menjalani pengobatan, maka disarankan lebih baik untuk tidak berpuasa saja.
Baca: Sebelum Terlambat, Kenali 7 Sinyal yang Diberikan Tubuh Saat Bermasalah
3. Tidak boleh menggosok gigi.
Menyikat gigi selama puasa Ramadhan sebenarnya tidak dilarang.
Bahkan dianjurkan.
Pasalnya, Ramadhan adalah bulan yang mencari kemurnian, baik fisik dan spiritual.
Sehingga kebersihan fisik , terutama gigi didorong untuk selalu dijaga.
Dalam hukum islam, menyikat gigi selama puasa Ramadhan tidak membatalkan puasa dan tidak berdosa.
Namun lebih baik dilakukan saat berbuka atau sahur saja agar menghindari resiko menelan air saat berkumur.
Baca: Dibentuk Luhut Panjaitan dan Prabowo, Inilah Pasukan Siluman Kopassus yang akan Ikut Tumpas Teroris
4. Ramadhan hanya tentang makan dan minum.
Fokus utama selama puasa Ramadhan adalah bukan hanya menahan haus dan lapar.
Umat muslim juga harus menghindari dosa yang dilakukan dengan lidah, meliputi fitnah, bersumpah, atau bergosip.
Selama siang hari di bulan Ramadhan, umat Muslim juga menjauhkan diri dari perkelahian, merokok dan berhubungan seksual.
Karena saat Ramadhan, umat Muslim diharuskan menciptakan ruang mental untuk fokus pada agama.
5. Tidak makan selama satu bulan penuh.
Umat Muslim hanya berpuasa saat siang hari di bulan Ramadhan.
Mereka diizinkan untuk menikmati makanan dan minuman seperti biasa setelah matahari terbenam.
Baca: Uniknya Metoda Hafal Quran ala Maroko
6. Tidak boleh menelan air liur.
Tentu saja tidak mungkin bagi seorang manusia untuk tidak menelan air liurnya sendiri.
Menelan air liur adalah refleks alami.
Yang tidak diperbolehkan itu adalah menelan air liur orang lain seperti melalui ciuman.
Selama puasa Ramadhan, seorang muslim dilarang untuk berciuman dengan pasangannya.
Hal ini bisa membatalkan puasa jika berciuman membuat kita menelan air liur pasangan dan tak bisa mengendalikan hasrat.(*)
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul 6 Mitos Puasa Ramadhan yang Perlu Kamu Ketahui Kebenarannya