Guru Sekolah Ungkap Anak Teroris Dita Sempat Ikuti Kegiatan Ini, Bukti Cinta NKRI
Satu di antaranya adalah soal ditanamkannya nilai-nilai kebencian pada tanah air kepada anak-anak teroris.
(Sangat tidak ingin meninggalkannya)
Unggahan tersebut menjadi misterius karena caption yang dituliskan anak sulung Dita itu seolah menandakan perpisahan.
Sedangkan menurut guru sekolahnya, Suwardi, anak Sulung Dita itu masih kelas 11 dan tak ada rencana ingin pindah sekolah.
Misteri itu pun yang kemudian mengulik rasa penasaran jurnalis Kompas tv, Aiman Witjaksono.
Baca: 13 Foto Kedekatan Putri Diana dengan Dua Anaknya, Bikin Hati Meleleh
Dilansir dari tayangan Kompas tv, meskipun singkat, unggahan tersebut rupanya memiliki makna mendalam bagi anak sulung Dita.
Karenanya, Aiman pun mengonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Bagian Psikolog Polda Jawa Timur, AKBP Said Rivai.
Dalam tayangan tersebut, Said Rivai menuturkan bahwa memang benar ada pesan yang ingin ia sampaikan sebelum kejadian nahas itu terjadi.
Baca: Putrinya Menyukai Sesama Jenis, Sang Ayah Tega Menghamilinya, Rasa Curiga Ibu Terbukti
Said Rivai juga menjelaskan kondisi yang dialami anak sulung Dita pada saat mengunggah potret itu adalah sedang dalam keadaan tertekan.
Hal tersebut memicu dirinya untuk meluapkan rasa tersebut melalui media lain.
"Di sini terlihat, seseorang yang mengalami peristiwa seperti ini (anak sulung Dita), maksudnya merasa akan diajak melakukan sesuatu dan tak bisa mengungkapkan itu biasanya mengirimkan pesan tersamarkan.
Dia (anak sulung Dita) ini mengalami tekanan, karena dia harus merahasiakan hal itu (rencana pengeboman), biasanya kalau orang diminta menjaga rahasia, tekanan (yang dirasakan) semakin besar," ujar Said Rivai.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bukti Cinta NKRI, Guru Sekolah Ungkap Anak Teroris Dita Sempat Ikuti Kegiatan Ini, Jadi Pemimpinnya