Demi Jadi Mumi, Para Biksu Ini Rela Kurung Diri di Makam Tanpa Makan dan Minum sampai Mati

Cara untuk bisa mencapai pencerahan itu cukup mengerikan, dimana mereka harus melakukan mumifikasi pada diri mereka sendiri.

Editor: Faisal Zamzami
thevintagenews.com
Mumi di Jepang 

Pertama, setiap pemuja mengikuti diet mentah , mempersiapkan tubuh untuk menjalankan ritual.

Ritual diet ini berlangsung selama seribu hari.

Tujuannya untuk mengeringkan tubuh dan menghilangkan semua bakteri dan belatung akan memakan tubuh mereka ketika sudah meninggal.

Para biksu Buddha tidak melihat proses ini sebagai sesuatu yang mirip bunuh diri, tetapi mereka melihatnya sebagai jalan menuju pencerahan tertinggi.

Selama diet ketat itu, biksu hanya diizinkan mengkonsumsi air, buah, kacang, dan biji-bijian yang dikumpulkan dari hutan atau gunung.

Pilihan makanan mentah seperti itu membantu tubuh kehilangan massa dan otot.

Pada fase persiapan berikutnya, mereka melanjutkan dengan mengkonsumsi hal-hal seperti akar dan kulit kayu dari pohon pinus.

Baca: Tinjau Pabrik Pengolah Batu Kapur di Aceh Tamiang, Ini Pesan Haji Uma 

Baca: Penjual Penganan Berbuka Puasa di Aceh Tenggara Sepi Pembeli 

Mumi di Jepang (kinja-img.com)
Mumi di Jepang (kinja-img.com) 

Teh yang terbuat dari urushi, getah beracun dari pohon pernis, juga dikonsumsi.

Teh terutama membantu membersihkan organ-organ internal tubuh dari setiap parasit, untuk mencegah disintegrasi mayat saat waktu mendekat.

Ketika proses persiapan selesai, para biksu menempatkan diri mereka yang masih hidup di dalam lubang makam.

Lubang hanya memiliki cukup ruang untuk menempatkan mereka dalam posisi lotus.

Di kuburan, biarawan itu memiliki tabung yang memungkinkan mereka untuk bernapas, ditambah bel yang mereka bunyikan setiap hari untuk memberitahukan kuil jika mereka masih belum mati.

Begitu lonceng berhenti, diasumsikan jika mereka telah tiada.

Orang-orang akan membuka makam, mengeluarkan tabung udara, dan menutup makam itu selama seribu hari kedepan.

Baca: Kenapa Komisioner KIP Subulussalam Dilantik di Jakarta?

Baca: Masih Jual Sabu di Bulan Ramadhan, Begini Nasib Tiga Pria Pirak Timu, Aceh Utara

Mumi di Jepang (penn.museum)
Mumi di Jepang (penn.museum) 

Setelah itu, kuburan dibuka kembali dan para biarawan diperiksa tanda-tanda pembusukan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved