Kisah Santri yang Lawan Begal, Sempat Jadi Tersangka Sehari Lalu dan Kini Berstatus Saksi
Penetapan status tersebut diucapkan Kasat Reskrim Polrestro Bekasi Kota, AKBP Jairus Saragih, Senin (28/5/2018).
Saat itu, ponsel sepupu Irfan, Achmad Rafiki, sudah diambil Aric Saipulloh.
Irfan Bahri mengaku lebih dulu terkena bacokan baru sanggup merebut celurit.
Setelah itu, dia membalas membacok Aric dan Indra Yulianto yang ikut membantu Aric.
Perlawanan Irfan Bahri membuat dua pembegal itu kabur.
Irfan Bahri segera mencari klinik untuk berobat, Di sana, ia dijemput pamannya.
Kemudian, mereka membuat laporan di Polres Metro Bekasi pada Rabu (23/5) pukul 04.00 WIB.
Irfan mengaku baru tahu tentang meninggalnya Aric Saipulloh dari media.
"Setelah saya nyerang balik, pelaku itu masih hidup dan bisa kabur. Saya baru tahu informasi salah satu meninggal dari berita," katanya.
Baca: Masih Jadi Pertanyaan, Jika Pangeran Charles Naik Tahta Apa Gelar yang Akan Disandang Camilla
Baca: Di Balik Lemaknya Es Kepal, Ternyata Digemari Kawula Muda Untuk Penganan Berbuka Puasa
Tunda pulang libur

Muhamad Irfan Bahri (19) sebenarnya hanya sedang berlibur di Bekasi.
Ia adalah santri dari Pondok Pesantren Darul Ulum Bandungan, Kabaputen Pamekasan, Madura.
Irfan mampu melawan dua pembegal itu karena punya bekal bela diri dari Pondok Pesantren.
Akibat kasus yang melibatkannya, Irfan Bahri menunda rencana pulang ke Madura.
Irfan Bahri yang tiba 5 hari sebelum Ramadan, semula berniat pulang sepekan setelah Ramadan.
Rencananya Irfan hanya liburan di Kota Bekasi satu Minggu setelah puasa, namun, karena insiden ini Irfan menunda kepulangannya ke Madura sampai proses hukumnya selesai.
"Ada kejadian ini ya jadi ditunda dulu pulangnya karena kan masih dibutuhkan untuk memberikan keterangan kepada polisi," katanya seperti dikutip dari Warta Kota. (*)
Baca: 5 Tradisi Aneh Pernikahan di Afrika, Pengantin didampingin Untuk Malam Pertama
Baca: Waspadalah! Kenali Tanda-tanda Anda Berisiko Terkena Kanker Ginjal