Ngaku Gegabah Soal E-KTP Berceceran di Jalan, Tjahjo Kumolo Mohon Maaf di Depan Karni Ilyas

Ribuan e-KTP itu berceceran di Jalan Raya Salabenda, Kecamatan Kemang, Bogor, Sabtu (26/5/2018).

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribun Jabar
Karni Ilyas dan Tjahjo Kumolo 

SERAMBINEWS.COM - Baru-baru ini, publik dihebohkan pemberitaan soal ribuan e-KTP yang berceceran di jalanan.

Ribuan e-KTP itu berceceran di Jalan Raya Salabenda, Kecamatan Kemang, Bogor, Sabtu (26/5/2018).

e-KTP ini berasal dari truk engkel yang melaju dari arah Kayumanis.

 
Kardus yang memuat e-KTP itu terjatuh sehingga isinya berceceran.

Baca: Waspadalah! Kenali Tanda-tanda Anda Berisiko Terkena Kanker Ginjal

Baca: 5 Tradisi Aneh Pernikahan di Afrika, Pengantin didampingin Untuk Malam Pertama

Fenomena ini menuai banyak kritik dan komentar.

Bahkan ada pula yang menuding e-KTP yang berceceran tersebut adalah kartu yang digandakan untuk kepentingan politik.

Namun, tudingan itu dibantah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

"Saya menjamin dengan tanggung jawab, ini tidak mungkin untuk digandakan digunakan kepentingan pilkada ataupun Pileg. Soal ada was-was, ada kecurigaan itu sah-sah saja," ujar Tjahjo Kumolo.

Baca: Ketua Komisi A DPRK Subulussalam Menyatakan tak Masalah Komisioner KIP Dilantik di Jakarta

Baca: Kisah Santri yang Lawan Begal, Sempat Jadi Tersangka Sehari Lalu dan Kini Berstatus Saksi

Pernyataan ini dilontarkan saat diundang dalam program acara Indonesia Lawyers Club.

Namun, Tjahjo Kumolo tetap menerima dan berterima kasih atas berbagai kritik yang disampaikan.

Ia menyatakan, beragam kritik itu bisa membuat pihaknya bisa lebih berhati-hati di waktu yang akan datang.

Tjahjo Kumolo sadar, dalam hal ini ada kelalaian dari staffnya. Namun, ia tetap mempertanggungjawabkannya.

"Saya bertanggung jawab bahwa ada staff saya yang gegabah dan lalai membawa barang sensitif walaupun itu rusak. Kok tidak menggunakan truk box, malah truk terbuka sehingga tercecer," ucap Tjahjo Kumolo

Baca: Kocak! Saking Ngantuknya Desta Nyungsep Saat Isi Acara Sahur

Baca: Alfian Tanjung Divonis Bebas, Peluk Anak dan Istri Sambil Menangis

 
Tjahjo Kumolo bahkan sempat memohon maaf kepada Karni Ilyas atas pernyataan yang akan diungkapkannya.

"Mohon maaf Pak Karni, empat tahun Pak Dirjen dan staff kan hidupnya bolak-balik ke KPK," jelas Tjahjo Kumolo.

Sebenarnya, Tjahjo Kumolo sempat keheranan barang yang rusak itu tak dimusnahkan.

Namun, Dirjen Dukcapil dan jajarannya merasa khawatir sewaktu-waktu kumpulan e-KTP itu diminta KPK sebagai barang bukti kasus korupsi e-KTP.

"Pak Menteri kami takut, kalau nantinya tidak hanya BPK, tapi KPK juga menanyakan bukti fisik blangko itu," kata Tjahjo Kumolo menirukan ucapan staffnya.

Baca: Di Balik Lemaknya Es Kepal, Ternyata Digemari Kawula Muda Untuk Penganan Berbuka Puasa

Baca: Masih Jadi Pertanyaan, Jika Pangeran Charles Naik Tahta Apa Gelar yang Akan Disandang Camilla

Oleh karena itu, Tjahjo Kumolo pun menyetujuinya.

Akhirnya, kumpulan e-KTP itu disimpan di gudang Kemendagri sebagai antisipasi.

"Karena ini bolak-balik dari Dukcapil, Pasar Minggu sampai ke Bogor sudah mulai 2010 sampai sekarang. Sudah 10 kali angkut, nah yang terakhir ini gegabah sembrono, tercecer," sambung Tjahjo Kumolo.

Berikut ini video lengkapnya.

Baca: Pulang Umrah, Suami Terkejut Dapati Istri dengan Pria Lain di Kasur, Akhirnya Diceraikan

Baca: Wali Kota Merah Sakti Lantik Komisoner KIP Subulussalam di Kantor Perwakilan Aceh Jakarta

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tjahjo Kumolo Bilang Mohon Maaf di Depan Karni Ilyas, Ngaku Gegabah dan Sembrono e-KTP Berceceran

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved