Breaking News

Dikenal Kalem dan Rendah Hati, Zidane akan Murka dan Marah Jika Hal Ini Disinggung

Sosoknya yang begitu di kagumi nampaknya juga berawal dari sikapnya yang terkenal pendiam, ramah dan sopan santun hingga berjiwa pemimpin.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/GETTY IMAGES
Zinedine Zidane 

SERAMBINEWS.COM - Baru saja kabar tak mengejutkan datang dari kubu Real Madrid, tim berjuluk Los Blancos tersebut kehilangan sosok pelatih yang baru saja mengantarkan mereka meraih gelar ke-3 Liga Champions dalam 3 tahun terakhir.

Hal ini tentu pukulan telak mengingat sang pelatih Zinedine Zidane adalah sosok yang begitu dicintai sebagai pelatih maupun pemain kala ia berkecimpung di Real Madrid.

Apalagi prestasinya yang terbilang begitu mewah untuk sekelas 'pelatih kemarin sore' yang baru saja menukangi tim dengan tekanan besar sekelas Real Madrid.

Menjadikan Real Madrid sebagai Raja Eropa dalam 3 tahun berturut-turut, adalah satu hal yang bahkan belum ada yang bisa menyamai rekor tersebut.

Baca: Hubungan Malaysia dan Singapura Memanas, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya

Baca: Ini Jumlah Rumah dan Toko Terbakar di Kramat Dalam

Sosoknya yang begitu di kagumi nampaknya juga berawal dari sikapnya yang terkenal pendiam, ramah dan sopan santun hingga berjiwa pemimpin.

Bahkan mantan pelatih Prancis Raymond Domenech pun sempat menyebut Zidane bukanlah sosok yang ramah lebih dari itu ia adalah pria yang mampu melakukan apa pun.

"Zidane adalah mitos. Mitos yang mampu mengatur emosi orang-orang dan tidak hanya yang positif. Dia bukan pemain bintang yang lembut. Dia bukanlah pria yang ramah. Dia mampu melakukan apa pun dan itulah yang membuatnya menjadi sangat bernilai." ucap Domenech 

Ungkapan Domenech tersebut seolah menunjukkan jika Zidane adalah benar-benar seorang pemimpin sejati dalam sebuah tim sepak bola.

Baca: Syed Saddiq, Generasi Pemimpin Baru Malaysia, Politisi Muda yang Tumbangkan Petahana Tiga Periode

Baca: Wagub Aceh: Alquran Kunci Membangun Generasi Aceh yang Cerdas dan Bertaqwa

Bahkan hal itu sudah terlihat semenjak dirinya masih aktif menjadi pemain sepak bola, tengok saja prestasinya kala menjadi pemain.

Beragam penghargaan pernah diraihnya antara lain Ballon d,Or 1998, pemain terbaik Fifa 2003,300,1999 Bola Emas Piala Dunia 2006, bahkan hingga perannya kala menjadi pelatih dinobatkan sebagai pelatih terbaik 2017.

Lalu prestasi lain yang menunjukkan dirinya menjadi pemimpin adalah ia menjadi kapten kala bermain di Timnas Perancis.

Hal itu menandakan dirinya adalah sosok pemimpin di lapangan sepak bola hingga menjadi pemimpin sesungguhnya kala dirinya ditunjuk menjadi pelatih di tim sekelas Real Madrid.

Baca: Air Kelapa Muda dan Air Tebu Tetap Takjil Favorit Berbuka di Aceh Barat Daya

Baca: PKS Nagan Raya Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan

Zidane memberikan arahan pada pemainnya Luka Modric
Zidane memberikan arahan pada pemainnya Luka Modric (Publico)

Meski dibalik sikapnya yang menunjukkan figur yang bisa menjadi panutan nampaknya segelintir kisah juga pernah menunjukkan sisi kelam seorang Zizou, sapaan akrab Zidane.

Ia akan marah besar bahkan kemurkaannya sungguh mengerikan, yaitu ketika sosok keluarga yang dicintainya dihina oleh orang-orang.

Kemarahannya tersebut bahkan sempat ditunjukkannya pada 2006 silam kala dirinya masih menjadi pemain dan membawa Timnas Perancis menuju partai final dan bersua dengan Timnas Itali.

Waktu itu Zidane dibuat marah besar ketika Marco Materazzi pemain Itali mengucapkan sebuah kata-kata hinaan kepada anggota keluarga Zidane, seperti diungkapkan surat kabar Prancis, L'Equipe

Kisahnya bermula ketika dia menarik baju Zidane Lalu, Zidane mengatakan, "Jika kamu menginginkan baju saya, akan saya berikan setelah laga," dan Materazzi menjawab, "Saya lebih suka pelacur seperti saudara perempuan Anda."

Baca: Horee, PNS Pemkab Abdya Bisa Terima Gaji 13 dan 14 Pekan Pertama Bulan Ini

Baca: Pukul Anggotanya yang Diduga Berbuat Mesum di Hadapan Massa, Kapolres Janji Periksa Kapolsek Julok


Zidane menanduk Materazzi
Zidane menanduk Materazzi (Tribunbatam)

Tentu ucapan semacam itu tak bisa diterimanya hingga terjadilah insiden di mana Zidane menanduk tepat di dada Materazzi hingga Materzzi jatuh tersungkur di tanah.

Alhasil, akibat tindakannya tersebut Zidane diganjar kartu merah dan diusir dari lapangan pertandingan kala itu.

Bahkan insiden memalukan tersebut dikenang dalam sejarah sepakbola sebagai tindakan memalukan yang pernah dilakukan Zidane.

Baca: Indonesia Tolak Visa 53 WN Israel, Menkumham tak Mau Beberkan Alasan karena Masalah Sensitif

Baca: Malam Ini Nuzulul Quran, Ini Amalan yang Dilakukan Rasulullah SAW dan Penjelasannya

 
Rupanya hal itulah yang menyulut amarahnya dalam hal ini menunjukkan jika Zidane sebagai sosok yang begitu menyayangi keluarganya.

Bahkan dalam keadaan ia membela negaranya dalam ajang Final Piala Dunia ia nekat melakukan tindakan terlarang tersebut dan mencederai karirnya yang begitu dikagumi.

Hingga sekarang dia tak pernah menyesali perbuatannya tersebut. "Aku tak pernah bisa memaafkan ucapan Materazzi," ucap Zidane.

Begitulah prinsip seorang Zidane. Kalem dan rendah hati tapi kemarahannya akan meledak seperti iblis yang sedang marah saat wanita-wanita tercintanya dihinakan. (Intisari Online, BolaSport.com,tribun batam)

Baca: Ternyata Ini yang Membuat Johann Zarco Tampil Lebih Baik dari Valentino Rossi dan Maverick Vinales

Baca: Siapa Sangka, Walaupun Bergelimang Harta Anggota Kerajaan Inggris Ternyata Tetap Hidup Hemat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved